Page 66 - 02. BUKU PINTAR JUJUR DAN MURAH HATI FINAL for web
P. 66

Penutup




                Rehabilitasi lahan kritis tidak dapat berhenti pada tahap teori. Ia mesti sampai pada tahap pelaksanaan
            atau implementasi, baik melalui  penggunaan teknis konservasi air dan tanah dengan metode teknik-
            mekanik, metode vegetatif, maupun perpaduan kedua metode tersebut. Implementasi atau penerapan
            teknik konservasi tanah dan air yang dipakai dalam usaha rehabilitasi lahan kritis mestilah memadukan

            hasil pengembangan teknik konservasi secara vegetatif yang telah ada di masyarakat (indigenous) maupun
            dari hasil inovasi modern. Hasil-hasil pengembangan atau penelitian tersebut, perlu disebarluaskan kepada
            masyarakat, terutama kepada kalangan  yang selama ini menggantungkan  hidupnya pada  pengolahan
            lahan, juga kepada para penggiat konservasi, dinas pemerintah terkait, dan petani yang belum paham
            teknik penerapannya secara benar atau bahkan yang belum menerapkannya.
                Bagi petani, tidak semua teknik konservasi akan diterapkan di atas lahan. Hanya teknik konservasi
            yang sesuai kemampuan, disertai dengan pertimbangan biaya, tenaga kerja, faktor lingkungan setempat,
            serta  kemudahan  teknologi  dan  bibit,  maupun  keuntungan  yang  akan  didapat.  Oleh  karena  itu,  jika

            rehabilitasi  lahan  kritis  dirancang  menjadi  sebuah  kegiatan  yang  dilakukan  bersama-sama  dengan
            masyarakat,  maka  perlu  sebuah  pendekatan  khusus  untuk  menggali  informasi  langsung  dari  petani
            sebagai pelaku implementasi teknik konservasi.
                Dalam penerapannya di lapangan, biasanya suatu teknik konservasi vegetatif dikombinasikan dengan
            teknik  konservasi  vegetatif  yang  lain  ataupun  dengan  konservasi  mekanis/sipil  teknis.  Misalnya  untuk
            teras bangku dikombinasikan dengan tanaman penguat teras dari jenis rumput-rumputan seperti rumput
            gajah, raja, setaria, dan bahkan serai dapur.

                Rehabilitasi lahan kritis dengan menggunakan vegetasi sebagai alat konservasi tanah dan air memiliki
            peluang besar untuk diterima oleh masyarakat petani di Indonesia. Bandingkan dengan upaya rehabilitasi
            lahan  kritis  melalui  penerapan  teknik  konservasi  secara  mekanis.  Sekalipun  metode  ini  efektif  dalam
            menahan erosi dan aliran permukaan, tetapi membutuhkan modal yang besar sehingga memberatkan
            petani.
                Konservasi vegetatif dapat memberi manfaat tambahan bagi masyarakat, khususnya petani, karena
            mampu memulihkan kualitas tanah dan lingkungan, serta memberi hasil tambahan berupa bahan organik
            penyubur tanah, buah-buahan, pakan ternak, kayu, dan beraneka jenis hasil hutan bukan kayu. Selain

            itu, teknik konservasi vegetatif tergolong murah dan mudah diterapkan.
                Pelaksanaan rehabilitasi lahan kritis di Indonesia masih tetap menghadapi kendala. Oleh karena itu,
            meskipun terjadi peningkatan dalam hal tindakan konservasi tanah di Indonesia dari tahun ke tahun,
            jumlah lahan kritis baru juga terus bertambah. Dengan demikian, usaha rehabilitasi lahan kritis belum
            dapat  mencapai  hasil  yang  optimal.  Hal  tersebut  dapat  dibuktikan  dengan  masih  banyaknya  bencana
            alam berupa banjir, kekeringan, tanah longsor yang terjadi. Bukti lain adalah produktivitas tanah yang
            semakin merosot dari tahun ke tahun.

                Oleh karena itu, upaya untuk menghentikan kegiatan-kegiatan yang mengakibatkan kerusakan hutan
            dan  lahan  perlu  dihentikan.  Di  sisi  lain,  usaha  rehabilitasi  lahan  kritis  harus  tetap  dilakukan  secara
            berkesinambungan, baik  secara individu,  melalui  kelompok  tani,  meaupun  melalui  para pihak  lainnya
            untuk mengambil bagian pada gerakan rehabilitasi hutan dan lahan kritis.




              58        Menghijaukan Lahan Kritis
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71