Page 48 - Belajar IPA dan Matematika di Bengkel
P. 48
Proses Pengosongan Akumulator
Pada saat akumulator digunakan, terjadi perubahan energi kimia
menjadi energi listrik dan terjadi perubahan anode, katode, dan
elektrolitnya. Pada anode terjadi perubahan yaitu timbal dioksida (PbO )
2
menjadi timbal sulfat (PbSO ). Perubahan yang terjadi pada katode
4
adalah timbal murni (Pb) menjadi timbal sulfat (PbSO ). Adapun pada
4
larutan elektrolit terjadi perubahan, yaitu asam sulfat pekat menjadi
encer, karena pada pengosongan akumulator terbentuk air (H O).
2
Ketika akumulator digunakan, terjadi reaksi antara larutan elektrolit
dengan timbal dioksida dan timbal murni sehingga menghasilkan
elektron dan air.
Pada saat akumulator digunakan, baik anode maupun katode
perlahan-lahan akan berubah menjadi timbal sulfat (PbSO ). Jika hal itu
4
terjadi maka kedua kutubnya memiliki potensial sama dan arus listrik
berhenti mengalir. Terbentuknya air pada reaksi kimia menyebabkan
kepekatan asam sulfat berkurang, sehingga mengurangi massa jenisnya.
Keadaan ini dikatakan akumulator kosong (habis).
Proses Pengisian Akumulator
Akumulator termasuk elemen sekunder, sehingga setelah habis
dapat diisi kembali. Pengisian akumulator sering disebut penyetruman
akumulator. Pada saat penyetruman akumulator terjadi perubahan
energi listrik menjadi energi kimia. Perubahan yang terjadi pada anode,
yaitu timbal sulfat (PbSO ) berubah menjadi timbal dioksida (PbO ).
4 2
Perubahan pada anode, yaitu timbal sulfat (PbSO ) berubah menjadi
4
timbal murni (Pb). Kepekatan asam sulfat akan berubah dari encer
menjadi pekat, karena ketika akumulator disetrum terjadi penguapan
air.
Bagaimanakah cara menyetrum akumulator? Untuk menyetrum
akumulator diperlukan sumber tegangan DC lain yang memiliki beda
potensial yang lebih besar. Misalnya akumulator 6 volt kosong harus
disetrum dengan sumber arus yang tegangannya lebih dari 6 volt.
42 Belajar IPA dan Matematika dari Peralatan di Bengkel