Page 37 - 02. BUKU PINTAR JUJUR DAN MURAH HATI FINAL for web
P. 37
Akhirnya, membaca menjadi kegemarannya. Tiada hari tanpa membaca. Semua buku, termasuk 2. Jenderal Sudirman
surat kabar, dibacanya. Kalau ada kesulitan dalam memahami buku-buku dan surat kabar yang Jenderal Sudirman merupakan salah satu tokoh besar di antara sekian banyak orang lainnya
dibacanya, ia selalu menanyakan kepada bapaknya. Melalui buku-buku inilah, Kartini tertarik pada yang pernah dilahirkan oleh suatu revolusi. Pada saat usianya masih 31 tahun ia sudah menjadi
kemajuan berpikir wanita Eropa, khususnya Belanda, yang pada waktu itu masih menjajah Indonesia. seorang jenderal. Meski menderita sakit paru-paru yang parah, ia tetap bergerilya melawan Belanda.
Timbul keinginannya untuk memajukan wanita Indonesia. Wanita tidak hanya sibuk di dapur tetapi Ia berlatar belakang seorang guru HIS Muhammadiyah di Cilacap dan giat di kepanduan Hizbul
juga harus memunyai ilmu.
Wathan.
Ia mulai dengan mengumpulkan teman-teman wanitanya untuk diajarkan tulis-menulis dan ilmu
pengetahuan lainnya. Di tengah kesibukannya ia tidak berhenti membaca dan juga menulis surat
kepada teman-temannya yang berada di Negeri Belanda. Tak berapa lama ia menulis surat kepada
Mr. J. H. Abendanon. Ia memohon diberikan beasiswa untuk belajar di negeri Belanda.Beasiswa yang
didapatkannya tidak sempat dimanfaatkan Kartini karena ia dinikahkan oleh orangtuanya dengan
Raden Adipati Joyodiningrat. Setelah menikah ia ikut suaminya ke daerah Rembang. Suaminya
mengerti dan ikut mendukung Kartini untuk mendirikan sekolah wanita. Berkat kegigihannya, Kartini
berhasil mendirikan Sekolah Wanita di Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon,
dan daerah lainnya. Nama sekolah tersebut adalah “Sekolah Kartini”. Ketenarannya tidak membuat
Kartini menjadi sombong, ia tetap santun, murah hati, menghormati keluarga dan siapa saja, tidak
membedakan antara yang miskin dan kaya.
Gambar 4.4. Jenderal Sudirman.
Sumber: http://rudisony.wordpress.com/2009/03/11/jenderal-sudirman-1916-1950/
Pada zaman pendudukan Jepang, ia masuk tentara Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor, langsung
menjadi Komandan Batalyon di Kroya. Lalu, ia diangkat menjadi Panglima Divisi V/Banyumas sesudah
TKR terbentuk, dan akhirnya terpilih menjadi Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia (Panglima
TNI). Ia merupakan Pahlawan Pembela Kemerdekaan yang tidak peduli pada keadaan dirinya sendiri
demi mempertahankan Republik Indonesia yang dicintainya. Ia tercatat sebagai Panglima sekaligus
Jenderal pertama dan termuda Republik ini.
Sudirman merupakan salah satu pejuang dan pemimpin teladan bangsa ini. Pribadinya teguh
pada prinsip dan keyakinan, kemurahan hatinya membuatnya selalu mengedepankan kepentingan
masyarakat banyak dan bangsa di atas kepentingan pribadinya. Ia selalu konsisten dan konsekuen
dalam membela kepentingan tanah air, bangsa, dan negara. Hal ini boleh dilihat ketika Agresi
Militer II Belanda. Ia yang dalam keadaan lemah karena sakit tetap bertekad ikut terjun bergerilya
Gambar 4.3. R. A. Kartini. walaupun harus ditandu. Dalam keadaan sakit, ia memimpin dan memberi semangat pada prajuritnya
Sumber: http://www.andibachtiar.com/?p=455 untuk melakukan perlawanan terhadap Belanda. Itulah sebabnya kenapa ia disebut sebagai salah satu
tokoh besar yang dilahirkan oleh revolusi negeri ini.
Pada tanggal 17 september 1904, Kartini meninggal dunia dalam usianya yang ke-25, setelah
ia melahirkan putra pertamanya. Setelah Kartini wafat, Mr. J. H. Abendanon mengumpulkan dan Sudirman yang dilahirkan di Bodas Karangjati, Purbalingga, 24 Januari 1916, memperoleh
membukukan surat-surat yang pernah dikirimkan R. A. Kartini kepada para temannya di Eropa. Buku pendidikan formal dari Sekolah Taman Siswa, sebuah sekolah yang terkenal berjiwa nasional yang
itu diberi judul Door Duisternis Tot Licht yang artinya “Habis Gelap Terbitlah Terang”. tinggi. Kemudian, ia melanjutkan ke HIK (sekolah guru) Muhammadiyah, Solo tapi tidak sampai
tamat. Sudirman muda yang terkenal disiplin dan giat di organisasi Pramuka Hizbul Wathan ini
30 Buku Pintar Jujur dan Murah Hati Bab 4 Tips dan Trik Berbagai Pedoman Kemurahan Hati 31