Page 39 - 02. BUKU PINTAR JUJUR DAN MURAH HATI FINAL for web
P. 39
Dari ketiga metode konservasi di atas, yang paling umum digunakan adalah metode teknik-
mekanik dan metode vegetatif. Kedua metode ini dapat diterapkan oleh semua kalangan baik petani
secara perorangan, keluarga, masyarakat suatu desa, bahkan dalam skala lebih besar lagi. Metode ini
juga dapat dilakukan dalam skala sangat kecil seperti lahan pekarangan, hingga skala besar seperti
kawasan perkebunan maupun kawasan hutan. Penjelasan lebih lengkap tentang metode konservasi
teknik-mekanik dan metode vegetatif akan disajikan secara khusus pada bagian berikut.
B. Konservasi Teknik-Mekanik
Beberapa cara teknik konservasi yang dapat ditempuh secara vegetatif dan pengaturan budidaya
tanaman sebagai berikut.
1. Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah adalah kegiatan yang dilakukan terhadap tanah dengan tujuan menciptakan
keadaan tanah yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan akar tanaman sekaligus merupakan
upaya pemberantasan gulma. Dalam konservasi tanah dan air, pengolahan tanah hendaknya dilakukan
seperlunya saja tergantung dengan kondisi tanah.
Adakalanya olah tanah tidak perlu dilakukan, ada kalanya hanya dilakukan olah tanah
minimum. Pengolahan tanah dilakukan apabila tanah sudah cukup padat dan gulma sulit
diberantas kecuali dengan pengolahan tanah.
2. Pembuatan Teras
Pembuatan teras atau terasering adalah salah satu teknik konservasi tanah yang sangat
penting dan memiliki peranan yang besar dalam meningkatkan kelestarian tanah, memulihkan dan
mempertahankan keawetan tanah. Terutama, pada lahan miring.
Teras adalah bangunan konservasi tanah dan air secara mekanis yang dibuat untuk memperpendek
panjang lereng dan atau memperkecil kemiringan lereng dengan jalan penggalian dan pengurugan
(penimbunan) tanah melintang lereng. Sebuah teras dapat pula dilengkapi dengan bangunan
pelengkapnya seperti saluran pembuangan air. Sebuah teras dibuat dengan tujuan mengurangi
kecepatan aliran permukaan (run off) dan memperbesar peresapan air, sehingga kehilangan tanah
berkurang. Teras berfungsi mengurangi panjang lereng dan menahan air, sehingga mengurangi
kecepatan dan jumlah aliran permukaan, dan memungkinkan penyerapan air oleh tanah. Dengan
demikian erosi akan berkurang.
Teras lahan dibuat terutama untuk mengurangi panjang lereng dan memudahkan penanaman
pohon pada lahan miring. Selain itu juga untuk menyiapkan tempat bertanam, menciptakan daerah
perakaran yang baik, membenamkan sisa tanaman, dan memberantas gulma.
Teras yang dibuat pada saat pengolahan lahan miring memiliki sejumlah manfaat seperti manfaat-
manfaat berikut ini.
Bab 4 Konservasi, Pencegah Timbulnya Lahan Kritis 31