Page 38 - 02. BUKU PINTAR JUJUR DAN MURAH HATI FINAL for web
P. 38
Gambar 4.1. Sketsa Penampang Guludan dan Guludan Bersaluran
sebagai salah satu teknik konservasi tanah secara fisik-mekanik.
(Sumber: http://bebasbanjir2025.wordpress.com/teknologi-pengendalian-banjir/guludan/)
2. Metode Kimiawi
Metode kimiawi merupakan usaha konservasi tanah menggunakan bahan kimia, baik kimia organik
ataupun anorganik. Beberapa jenis bahan kimia tertentu dapat memperbaiki dan meningkatkan
stabilitas agregat tanah sehingga dapat memperbaiki sifat tanah dan menekan laju erosi.
Bahan kimiawi yang termasuk dalam kategori ini adalah pembenah tanah (soil conditioner)
seperti polyvinil alcohol (PVA), urethanised (PVAu), sodium polyacrylate (SPA), polyacrilamide (PAM),
vinylacetate maleic acid (VAMA), copolymer, polyurethane, polybutadiene (BUT), polysiloxane, natural
rubber latex, dan asphalt (bitumen).
Metode ini jarang digunakan dalam usaha konservasi tanah, terutama oleh petani. Penyebabnya
karena senyawa organik tersebut masih terlalu mahal untuk dipergunakan secara luas dan hasilnya
hampir sama dengan teknik konservasi yang menggunakan bahan-bahan alami seperti vegetasi,
bahan organis, dan lain-lain.
3. Metode Vegetatif
Metode vegetatif merupakan usaha konservasi tanah dengan pemanfaatan tanaman/vegetasi
maupun sisa-sisa tanaman sebagai media pelindung tanah dari erosi, penghambat laju aliran
permukaan, peningkatan kandungan lengas tanah, serta perbaikan sifat-sifat tanah, baik sifat fisik,
kimia, maupun biologi.
Ada beberapa teknik yang umum diterapkan dalam metode konservasi lahan secara vegetatif.
Di antaranya dengan penanaman beraneka jenis tumbuhan dengan pola tanam majemuk (multiple
cropping), menerapkan pola pertanaman lorong (alley cropping) pada lahan miring, pergiliran tanaman
(crop rotation), menerapkan pola tumpang sari (intercropping), penggunaan mulsa, dan lain-lain.
30 Menghijaukan Lahan Kritis