Page 21 - Berlatih Membuat Skenario Film Sekolah
P. 21

Mari kita mulai menulis skenario. Awalnya tentu saja adalah menggali ide. Bagi

            penulis, “ide” adalah makhluk yang misterius. Kedatangannya tak dapat diduga.
            Ketika kita sangat membutuhkan, ide malah bersembunyi. Ketika kita sedang tidak

            siap menulis, dia malah bermunculan seperti air dan menggoda kita. Namun kita

            tak perlu khawatir, karena ada beberapa teknik untuk merangsang ide. Ada tiga hal
            yang merangsang munculnya ide, yaitu ingatan, pengamatan, dan riset.



            A.  Ingatan


                  Seorang  presiden  Amerika  Serikat,  Theodore  Roosevelt,  pernah  bertutur

            demikian, “Do what you can, with what you have, where you are.” Kalimat tersebut

            artinya adalah bahwa kita dapat memulai mendapatkan bahan cerita dari apa yang
            sudah kita miliki saat ini, yaitu ingatan. Kesan dan pengalaman kita merupakan

            sumber cerita yang tak ada habis-habisnya. Sejak kecil kita mengumpulkan banyak

            kenangan mengenai orang, tempat, peristiwa dan benda-benda lainnya. Ingatan ini
            seringkali muncul begitu saja tanpa diduga, terutama ketika dipicu oleh keadaan

            tertentu. Ingatan sangat mengandalkan panca indera kita. Pada saat kita mencium

            parfum tertentu, mengingatkan pada orang tua kita, misalnya. Suara teriakan orang
            memunculkan  ingatan  tentang  tragedi  yang  pernah  kita  alami  di  masa  lampau.

            Melihat  foto-foto  membawa  ingatan  kita  kembali  mengenang  masa  kecil.  Akan
            tetapi, ketika akan membuat cerita, ada kalanya pemicuan tersebut tidak terjadi

            sehingga kita kesulitan membangkitkan kenangan di masa lalu. Hal ini dapat disiasati

            dengan memakai empat teknik berikut.

            1.    Kode Kata


                  Salah satu kunci untuk menyeruak lemari ingatan kita adalah dengan kode

                  kata. Cara yang dipakai adalah memilih kata kunci dari tema cerita yang sudah

                  ditentukan. Kata ini dipakai sebagai pijakan awal yang akan menuntun kita
                  untuk menemukan satu tema cerita yang spesifik. Setiap kata akan memicu kita

                  untuk memikirkan beberapa pengalaman. Ketika kita mengingat kembali satu

                  pengalaman, hal itu akan mendorong kita untuk menghubungkannya dengan
                  pengalaman lain yang mungkin terlupakan. Kita dapat memulai metode ini

                  dengan satu kata kunci dari pengajaran yang hendak kita sampaikan. Misalnya,
                  ketaatan, kerendahan hati, ketegaran, kasih, sukacita dan sebagainya.





                                                                                Bab 2 Tahap Penggalian Ide  15
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26