Page 37 - Berlatih Membuat Skenario Film Sekolah
P. 37
b. Rising Action (Complication)
Mulai terjadi kerumitan atau komplikasi yang diwujudkan menjadi jalinan
peristiwa. Di sini sudah mulai dijelaskan laku karakter untuk mengatasi
konflik dan tidak mudah untuk mengatasinya sehinga timbul frustrasi,
amukan, ketakutan, kemarahan. Konflik ini semakin rumit dan membuat
karakterkarakter yang memiliki konflik semakin tertekan serta berusaha
untuk keluar dari konflik tersebut.
c. Climax
Climax atau klimaks adalah puncak dari laku lakon dan titik kulminasi
mencapai titik. Pada titik ini semua permasalahan akan terurai dan
mendapatkan penjelasan melalui laku karakter maupun lewat dialog yang
disampaikan oleh peran.
d. Falling Action (Reversal)
Reversal adalah penurunan emosi lakon. Penurunan ini tidak saja berlaku
bagi emosi lakon tapi juga untuk menurunkan emosi penonton. Dari awal
emosi penonton sudah diajak naik dan dipermainkan. Falling Action ini
juga berfungsi untuk memberi persiapan waktu pada penonton untuk
merenungkan apa yang telah ditonton. Titik ini biasanya ditandai oleh
semakin lambatnya emosi permainan, dan volume suara pemeran lebih
bersifat menenangkan.
e. Denouement
Denouement adalah penyelesaian dari lakon tersebut, baik berakhir dengan
bahagia maupun menderita.
2. Skema Hudson
Menurut Hudson (William Henry Hudson) seperti yang dikutip oleh Yopi
Tambayong dalam buku Dasar-dasar Dramaturgi (1982), plot dramatik
tersusun menurut apa yang dinamakan dengan garis laku. Garis laku tersebut
dapat digambarkan sebagai berikut.
Bab 3 Tahap Pemahaman Teknik Penulisan Skenario 31