Page 39 - Berlatih Membuat Skenario Film Sekolah
P. 39

d.  Poin 4 adalah Krisis atau Titik Balik
                      Krisis adalah keadaan di mana lakon berhenti pada satu titik yang sangat

                      menegangkan  atau  menggelikan  sehingga  emosi  penonton  tidak  dapat

                      apa-apa. Bagi Hudson, klimaks adalah tangga yang menunjukkan laku yang
                      menanjak ke titik balik, dan bukan titik balik itu sendiri. Sedangkan titik

                      balik sudah menunjukan suatu peleraian di mana emosi lakon maupun

                      emosi penonton sudah mulai menurun.



                  e.  Poin 5 adalah Penyelesaian atau Penurunan Laku

                      Penyelesaian atau denoument yaitu bagian lakon yang merupakan tingkat
                      penurunan emosi dan jalan keluar dari konflik tersebut sudah menemukan

                      jalan keluarnya.



                  f.  Poin 6 adalah Catastroph

                      Semua konflik yang terjadi dalam sebuah lakon dapat diakhiri, baik itu akhir
                      sesuatu yang membahagiakan maupun akhir sesuatu yang menyedihkan.



            3.   Tensi Dramatik

                  Brander  Mathews,  seperti  dikutip  oleh  Adhy  Asmara  dalam  buku  Apresiasi

                  Drama (1983), menekankan pentingnya tensi dramatik. Perjalanan cerita satu
                  lakon memiliki penekanan atau tegangan (tensi) sendiri dalam masing-masing

                  bagiannya. Tegangan ini mengacu pada persoalan yang sedang dibicarakan atau

                  dihadapi. Dengan mengatur nilai tegangan pada bagian-bagian lakon secara
                  tepat  maka  efek  dramatika  yang  dihasilkan  akan  semakin  baik.  Pengaturan

                  tensi dramatik yang baik akan menghindarkan lakon dari situasi yang monoton

                  dan menjemukan. Titik berat penekanan tegangan pada masing-masing bagian
                  akan memberikan petunjuk laku yang jelas bagi aktor sehingga mereka tidak

                  kehilangan intensitas dalam bermain dan dapat mengatur irama aksi.

















                                                                Bab 3 Tahap Pemahaman Teknik Penulisan Skenario  33
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44