Page 43 - 02. BUKU PINTAR JUJUR DAN MURAH HATI FINAL for web
P. 43

Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menelaah macam-macam senyum. Ada yang senyum tulus
 dari dalam hati, ada senyuman sinis, dan ada senyuman basa-basi. Senyum tulus yang berasal dari lubuk
 hati yang paling dalam menyimpan kekuatan yang luar biasa. Berkat senyum, sesuatu yang sulit menjadi
 mudah, yang tidak mungkin menjadi mungkin.

 Dalam  sebuah  buku  yang  berjudul  How to Win Friends and Influence People  yang  ditulis  oleh  Dale
 Carnegie, dikemukakan bahwa senyum tulus merupakan salah satu prinsip yang harus dijalani untuk
 meraih sukses. Carnegie mencontohkan seorang manajer personalia dari sebuah toserba di New York City
 yang memutuskan untuk memperkerjakan seorang  gadis yang belum tamat sekolah namun memiliki
 senyuman  yang  menyenangkan  ketimbang  seorang  Ph.D. berwajah muram. Mengapa? Karena senyum
 yang tulus membawa aura positif yang dapat ditularkan pada lingkungan sekitarnya. Etos kerja karyawan
 akan meningkat dan keuntungan perusahaan pun naik berkali lipat. Contoh lainnya ketika kita masuk sebuah
 toko perbelanjaan dan dilayani oleh seorang pramuniaga yang tidak tersenyum, maka dijamin kita tidak   Gambar 4.6. Cukup dengan tersenyum, kita akan menciptakan citra positif bagi diri kita
 akan berbelanja di tempat tesebut, walaupun sebenarnya kita butuh barang itu. Kita lebih rela berbelanja di   dan bagi orang lain di sekitar kita.
 tempat lain yang mungkin tempatnya jauh dan harganya jauh lebih mahal.   Sumber: http://mysoo.files.wordpress.com/2009/08/0110_b351.jpg/

 Bahkan, di dalam ajaran Cina Kuno, mereka memasang anjuran tersenyum dalam setiap bisnisnya,
 yang berbunyi, “Tanpa wajah yang tersenyum, Anda tidak boleh buka toko”. Hal inilah yang menjadikan   F.  Mendengarkan adalah Sikap Murah Hati
 kunci sukses orang-orang Cina. Pepatah Islam mengatakan, “Tersenyumlah, karena senyum itu sedekah”.   Mendengarkan sering kali dianggap sebagai tindakan pasif dan tidak penting. Padahal, mendengarkan
 Pepatah ini benar adanya. Coba perhatikan ketika kita bertemu dengan teman yang sedih dan muram   dengan baik merupakan proses aktif dan membutuhkan usaha sungguh-sungguh. Mendengarkan juga
 lalu kita tersenyum kepadanya. Sebenarnya, pada saat itu kita telah membantu mengobati kesedihannya.   merupakan salah satu bentuk murah hati seseorang kepada orang lain. Pendengar mesti mengerti dan
 Senyuman yang tulus bagaikan setetes embun di padang gersang atau seperti cahaya lilin di kegelapan,   memahami, serta bersedia memberikan tanggapan atas pesan-pesan pembicara.
 karena selalu menyenangkan bagi yang memandangnya.
                Mendengar yang baik tidak hanya mendengar mendengar kata-kata, melainkan sungguh-sungguh
 Menurut penelitian, orang yang menjadikan senyum menjadi kebiasaannya akan jauh lebih muda   menerima dan memahami pesan orang lain dan juga perasaan dan situasinya. Dengan mendengar
 wajahnya dibandingkan usianya. Hal ini dikarenakan untuk tersenyum hanya dibutuhkan 13 otot wajah,   secara baik komunikasi menjadi lancar. Maka, mendengar yang baik akan menjadi kunci sukses pergaulan
 sedangkan mengerutkan dahi atau memasang muka marah diperlukan 72 otot wajah. Jadi jangan heran,   sehari-hari. Bayangkan jika semua orang ingin berbicara, tidak ada yang mau mendengar, pastinya
 jika orang yang selalu dilanda masalah dan sedih hati akan tampak lebih tua dibandingkan orang yang   akan menimbulkan kekacauan. Contohnya, dalam sebuah rapat di kantor atau di sekolah, semua orang
 seusianya.  diberikan kesempatan untuk berbicara. Jika ada yang berbicara, maka yang lain mendengarkan. Seandainya

 Ada beberapa alasan mengapa kita harus tersenyum, antara lain adalah seperti berikut.  semua orang ingin berbicara dalam ruangan, maka yang terjadi adalah keributan. Sebaliknya, jika semua
            mendengarkan tidak ada yang bebicara, maka rapat tidak berjalan karena semuanya diam.
 1.   Senyum itu ibadah.
                Pernahkah kita berpikir kenapa Tuhan memberikan kita dua telinga dan satu mulut? Ya, itu berarti
 2.   Terlihat lebih manis.
            kita harus lebih banyak mendengar daripada banyak bicara. Mendengar harus dua kali lebih banyak, agar
 3.   Mendapatkan senyum lagi.
            ucapan kita jadi lebih bermakna. Oleh karena itu, benar adanya jika ada penelitian yang mengatakan
 4.   Menunjukan keramahan.  bahwa sebagian besar dari manusia menghabiskan 70% waktunya untuk berkomunikasi, 45% dari

 5.   Dapat mendapatkan teman baru.  waktu itu digunakan untuk mendengarkan. Dari banyaknya waktu untuk mendengar terkadang masih
 6.   Memberikan kesan yang positif.  menimbulkan kesalahpahaman. Hal ini dikarenakan proses mendengarkan yang kurang baik.
 7.   Menjadikan lebih ceria.  Menjadi pendengar yang baik bukanlah usaha yang mudah. Seseorang harus dapat bersikap objektif

 8.   Menjadikan lebih percaya diri.  dan dapat memahami pesan yang disampaikan oleh lawan berkomunikasinya. Mendengarkan dengan
 9.   Meringankan beban.  efektif membutuhkan konsentrasi, pengalaman, dan keterampilan. Ada beberapa kiat untuk menjadi
            pendengar yang baik, yaitu seperti berikut.
 10.  Mengaktifkan senyawa kimia yang membuat lebih sehat.
            1.   Sebelum  menghadiri  suatu seminar,  rapat,  atau pertemuan, kita perlu mempersiapkan  diri  dengan
 Mulai hari ini, tekatkan hati untuk selalu tersenyum pada siapa saja. Sulit? Itu karena belum mencoba.
 Berdirilah di depan kaca, yakinkan diri kalau kita tampak lebih “indah” bila tersenyum. Semakin murah   membaca bahan-bahan yang ada hubungannya dengan topik pertemuan.
 hati kita membagikan senyuman semakin besar khasiat kebaikan yang akan kita tuai.   2.   Tangkap kata-kata kunci dan konsep utuh pembicaraan. Meskipun demikian, jangan melupakan detilnya,
                 yang bisa memperjelas gambaran yang akan dibentuk.


 36  Buku Pintar Jujur dan Murah Hati                        Bab 4 Tips dan Trik Berbagai Pedoman Kemurahan Hati  37
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48