Page 28 - Berlatih Membuat Skenario Film Sekolah
P. 28
1. Cerita pada Satu Menit Pertama
Cermati awal film terebut. Kita akan menyaksikan sebuah tempat, sepotong
waktu, dan suasana hati. Dapat saja yang tengah kita saksikan adalah film besar,
film kolosal, namun dapat juga film yang kita saksikan tersebut adalah film tentang
hal-hal renik dan detil tentang sebuah interaksi. Perhatikan adegan-adegan
selanjutnya, apakah dalam dua tiga menit berikutnya ada adegan-adegan yang
memikat hati? Dua menit pertama biasanya merupakan adegan yang memikat.
Dalam menit-menit pertama film, kita biasanya menyaksikan sudut pandang
penceritaan. Film horor biasanya membangun suasana sedemikian rupa, sehingga
ketika terdapat adegan menakutkan digambarkan, maka kita akan merasakan
teror ketakutan tersebut. Informasi apa saja yang kita dapat pada menit-menit
pertama film? Sebuah suasana? Deskripsi tempat?
Nah, kini kita dapat membandingkan menit-menit pertama film dengan
halaman pertama skenario kita. Di halaman pertama skenario kita, akan ada
perkenalan sebuah tempat, sepotong waktu, dan suasana.
2. Skenario Halaman Tiga sampai Sepuluh
Coba kita catat berapa lama waktu yang diperlukan oleh film tersebut untuk
menarik perhatian penonton? Ada sebuah adegan yang dapat dikategorikan
sebagai sebuah titik perhatian penonton. Hal itu dapat berupa sebuah lelucon
yang membuat penonton pertama kali tertawa, atau adegan tegang yang
membuat penonton pertama kali terkejut.
Kemudian kita dapat bertanya pada diri sendiri seperti ini: Apa ceritanya? Siapa
yang diceritakan? Apa yang tokoh inginkan? Apakah yang menghalanginya
mencapai keinginan terebut? Apakah aku ingin ia mencapai apa yang
diinginkannya? Apakah aku ingin tahu apa yang bakal terjadi selanjutnya? Jika
sebuah film gagal menyatakan apa, siapa, dan di mana kejadiannya sampai
pada halaman sepuluh, ia akan kehilangan penonton. Perhatikan apakah
penontonnya menjadi gelisah.
22 Berlatih Membuat Skenario Film Sekolah