Page 31 - Berlatih Membuat Skenario Film Sekolah
P. 31
D. Pengetahuan Lebih Jauh tentang Plot
Plot (ada yang menyebutnya sebagai alur) dalam pertunjukan teater memiliki
kedudukan yang sangat penting. Hal ini berhubungan dengan pola pengadeganan
dalam film, dan merupakan dasar struktur irama keseluruhan film. Plot dapat dibagi
berdasarkan babak dan adegan atau berlangsung terus tanpa pembagian. Plot
merupakan jalannya peristiwa dalam lakon yang terus bergulir hinga lakon tersebut
selesai. Jadi plot merupakan susunan peristiwa lakon yang terjadi di atas panggung.
Plot menurut Panuti Sudjiman dalam bukunya Kamus Istilah Sastra (1984) memberi
batasan adalah jalinan peristiwa di dalam karya sastra (termasuk naskah film atau
lakon) untuk mencapai efek-efek tertentu. Pautannya dapat diwujudkan oleh
hubungan temporal (waktu) dan oleh hubungan kausal (sebab-akibat).
Plot atau alur adalah rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan
seksama, yang menggerakkan jalan cerita melalui perumitan (penggawatan atau
komplikasi) ke arah klimaks penyelesaian. Menurut J.A. Cuddon dalam Dictionary of
Literaray Terms (1977), plot atau alur adalah konstruksi atau bagan atau skema atau
pola dari peristiwa-peristiwa dalam lakon, puisi atau prosa dan selanjutnya bentuk
peristiwa dan perwatakan itu menyebabkan pembaca atau penonton tegang dan
ingin tahu.
Plot atau alur menurut Hubert C. Heffner, Samuel Selden dan Hunton D.
Sellman (1963), ialah seluruh persiapan dalam skenario film. Jadi plot berfungsi
sebagi pengatur seluruh bagian film, pengawas utama di mana seorang penulis
naskah dapat menentukan bagaimana cara mengatur lima bagian yang lain, yaitu
karakter, tema, diksi, musik, dan spektakel. Plot juga berfungsi sebagai bagian dasar
yang membangun dalam sebuah teater dan keseluruhan perintah dari seluruh laku
maupun semua bagian dari kenyataan teater serta bagian paling penting dan bagian
yang utama dalam film. Pembagian plot dalam lakon klasik atau konvensional
biasanya sudah jelas yaitu, bagian awal, bagian tengah, dan bagian akhir. Seorang
penulis seringkali meletakkan berbagai informasi penting pada bagian awal lakon,
misalnya tempat lakon tersebut terjadi, waktu kejadiannya, pelaku-pelakunya, dan
bagaimana peristiwa itu terjadi. Pada bagian tengah biasanya berisi tentang kejadian-
kejadian yang bersangkut paut dengan masalah pokok yang telah disodorkan kepada
Bab 3 Tahap Pemahaman Teknik Penulisan Skenario 25