Page 53 - Berlatih Membuat Skenario Film Sekolah
P. 53
setengah kambing. Arak-arakan ini menyanyi dan melontarkan kata-kata
kasar untuk memancing tertawaan penonton.
Menurut Aristoteles lakon komedi merupakan tiruan dari tingkah laku
manusia biasa atau rakyat jelata. Tingkah laku yang lebih merupakan
perwujudan keburukan manusia ketika menjalankan kehidupan sehingga
mampu menumbuhkan tertawaan dan cemoohan sampai terjadi katarsis
atau penyucian jiwa.
(Sumber: http://andromedajunior.files.wordpress.com/2010/06/naga-bonar-1.jpg)
Film komedi Nagabonar.
Penciptaan film komedi bertitik tolak dari perasaan manusia yang memiliki
kekuatan, namun manusia tidak sadar bahwa dirinya memiliki daya hidup
yang dikelilingi alam semesta. Manusia harus mempertahankan kekuatan dan
vitalitas secara utuh terus-menerus bahkan harus menumbuhkembangkan
untuk mengatasi perubahan alam, politik, budaya maupun ekonomi.
Perasaan lemah dalam diri manusia akan mengakibatkan tidak dapat
bertahan terhadap segala perubahan dan tantangan. Untuk menguatkan
perasaan itu manusia membutuhkan semacam cermin diri agar tidak
ditertawakan oleh yang lain.
Film komedi adalah film yang mengungkapkan cacat dan kelemahan sifat
manusia dengan cara yang lucu, sehingga para penonton dapat lebih
menghayati kenyataan hidupnya. Jadi lakon komedi bukan hanya sekadar
lawakan kosong tetapi harus mampu membukakan mata penonton kepada
kenyataan kehidupan sehari-hari yang lebih dalam. Tokoh dalam lakon
komedi ini biasanya adalah orang-orang yang lemah, tertindas, bodoh,
dan lugu sehingga identifikasi penonton terhadap tokoh tersebut dapat
ditertawakan dan dicemoohkan.
Bab 3 Tahap Pemahaman Teknik Penulisan Skenario 47