Page 50 - Berlatih Membuat Skenario Film Sekolah
P. 50

yang mencolok dan tidak diakhiri oleh kematian tokoh utamanya.

                        Drama juga dapat diartikan sebagai suatu kualitas komunikasi, situasi, aksi
                        dan segala apa saja yang terlihat dalam pentas baik secara objektif maupun

                        secara  subjektif,  nyata  atau  khayalan  yang  menimbulkan  kehebatan,
                        keterenyuhan dan ketegangan perasaan para pendengar atau penonton.

                        Dapat  juga  diartikan  sebagai  suatu  bentuk  cerita  konflik  sikap  dan  sifat

                        manusia  dalam  bentuk  dialog,  yang  diproyeksikan  pada  pentas  dengan
                        menggunakan  percakapan  dan  gerak  di  hadapan  pendengar  maupun

                        penonton.
                        Dengan  mengacu  pada  definisi  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa  drama

                        adalah salah satu jenis lakon serius dan berisi kisah kehidupan manusia

                        yang  memiliki  konflik  yang  rumit  dan  penuh  daya  emosi  tetapi  tidak
                        mengagungkan sifat tragedi.




                     b.  Tragedi
                        Tragedi  berasal  dari  kata  tragoidia  (bahasa  Yunani),  tragedy  (bahasa

                        Ingggris), tragedie (bahasa Prancis) yaitu penggabungan kata tragos yang

                        berarti kambing dan kata aeidein yang berarti nyanyian. Jadi, tragedi adalah
                        nyanyian yang dinyanyikan untuk mengiringi kambing sebelum dibaringkan

                        di  atas  altar  untuk  dikorbankan.  Pengorbanan  kambing  dilakukan  pada
                        saat upacara untuk menghormati dewa Dionysos yang dianggap sebagai

                        dewa kesuburan. Dapat juga kata tersebut berarti untuk menyebut kostum

                        kambing yang dikenakan oleh aktor ketika memainkan lakon satir.
                        Lakon tragedi memerlukan aksi yang sempurna. Dengan aksi yang sempurna

                        diharapkan memiliki daya pikat yang tinggi, padat, kompleks, dan sublim.
                        Dengan  aksi  yang  sempurna  diharapkan  penonton  mencapai  katarsis

                        (penyucian jiwa). Tokoh yang besar diharapkan mampu menghadirkan efek

                        tragis yang besar. Jadi, lakon tragedi sebenarnya bukan lakon yang bercerita
                        duka cita dan kesedihan tetapi lakon yang merasa ngeri tetapi sekaligus juga

                        merasa belas kasihan. Pendeknya penonton merasa menyadari betapa kecil

                        dan rapuhnya jiwa manusia di depan kedahsyatan suratan takdir (Rendra,
                        1993).








              44       Berlatih Membuat Skenario Film Sekolah
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55