Page 28 - 02. BUKU PINTAR JUJUR DAN MURAH HATI FINAL for web
P. 28

Yang perlu diingat adalah kejujuran itu spontan, hanya kebohongan yang disiapkan. Jadi, mengulangi                 hirarki lebih tinggi dibandingkan yang lain. Agar seseorang menempati posisi lebih tinggi dalam hirarki
            dusta apa pun putihnya, adalah latihan untuk menjadi orang berbohong. Jika seseorang sadar sudah                       maka orang-orang berupaya melakukan manajemen kesan supaya terlihat lebih baik.
            melakukan dusta berkelanjutan sekalipun itu putih, jalan terbaiknya adalah berhenti. Jika kita menemui                     Kedua, bohong tumbuh pada masyarakat yang relasi sosialnya terdapat dominasi. Seseorang tentu
            orang yang suka berbohong, apa pun yang dibicarakannya itu pasti banyak kebohongan. Beratnya untuk                     akan menghadapi yang lebih berkuasa dengan cara berbeda dengan ketika menghadapi yang kurang
            bohong itu hanya terasa bagi orang yang mau berbuat jujur. Orang yang tidak jujur sangat mudah                         berkuasa. Jika kita selalu membangkang pada yang berkuasa, bukankah kita akan mendapat kesulitan?
            berbohong.
                                                                                                                                   Pada saat seorang anak berbohong pada orangtuanya, tidak lain karena orangtua memunyai dominasi
                Dalam sebuah penelitian, ditemukan bahwa dalam seminggu seseorang melakukan kebohongan                             kekuasaan. Sang anak khawatir akan mendapatkan hukuman dari orangtua jika mengatakan kebenaran,
            antara 0 atau tidak sama sekali, sampai 46 kali kebohongan. Itu berarti ada orang yang berbohong rata-                 dan oleh karena itu diungkapkanlah kebohongan. Pada saat kita berbohong pada penagih utang,
            rata sampai 6 kali dalam sehari. Penelitian itu juga menemukan bahwa masyarakat umumnya melakukan                      bukankah karena dalam hubungan itu, si penagih utang adalah pihak yang dominan?
            kebohongan  minimal  1  kali dalam  satu hari  pada  saat berinteraksi  dengan  orang lain.  Mahasiswa
            melakukan rata-rata 2 kebohongan setiap hari. Mereka berbohong 1 kali dalam setiap 3 kali interaksi.
            Artinya, sepertiga interaksi yang dilakukan mengandung kebohongan.

                Pastinya ada alasan mengapa orang sering berbohong. Satu hal yang pasti adalah karena bohong
            dianggap “menguntungkan”, baik bagi pelakunya maupun bagi kehidupan sosial. Keuntungan bagi
            pelaku kebohongan sangat jelas, entah itu untuk keuntungan psikis maupun keuntungan material. Dalam
            interaksi sosial, bohong menjadi sarana bagi seseorang untuk melakukan manajemen kesan, mengatur
            emosi, dan memberikan dukungan sosial. Lalu apa keuntungan bagi kehidupan sosial?

                Kebohongan  dalam  masyarakat berguna untuk  menjaga  terciptanya lingkungan sosial yang  erat.
            Bohong  merupakan  perantara  bagi  banyak  orang  untuk  menunjukkan  dukungan  sosial kepada  yang
            lainnya. Pada saat kesusahan, berbagai basa-basi menunjukkan perhatian dan keprihatinan, yang tentunya
            banyak mengandung kebohongan, diucapkan. Hal itu dilakukan tidak lain untuk menunjukkan adanya
            saling dukung dalam masyarakat. Dan semua orang maklum dengan jenis kebohongan seperti ini.

                Bohong juga dilakukan untuk menciptakan keteraturan dan menjamin bahwa tata krama dalam
            masyarakat diterapkan. Bayangkan, jika seseorang selalu mengatakan apa adanya mengenai pendapat
            pribadinya tentang sesuatu kepada orang lain, maka yang terjadi adalah geger sosial. Apa mungkin kita
            mengatakan jelek anak tetangga kita yang memang jelek, di depan orangtuanya? Kalau kita mengatakan                                  Gambar 3.2. Agar anak tidak sering berbohong kepada orangtuanya, berikan rasa nyaman kepada anak.
                                                                                                                                                 Sumber: http://default.tabloidnova.com/article.php?name=/5-kebiasaan-buruk-ayah--ibu&channel=keluarga&print=1
            begitu, dijamin kita tidak akan punya teman. Semua tetangga bakal menghindari kita. Keramahtamahan
            adakalanya juga sering dihiasi ketidakjujuran. Mempersilakan mampir seseorang, padahal hati tidak ingin
            orang itu mampir. Itu adalah hal yang biasa, bukan? Tapi, setiap orang telah maklum, bahwa ramah-tamah                     Ketiga, bohong tumbuh pada masyarakat yang mengajarkan kepatuhan. Setiap kepatuhan diharapkan
            semacam itu, tidaklah bermaksud sungguhan, walau kadangkala juga ada yang sungguhan.                                   maka juga melahirkan kebohongan. Pada masyarakat di mana tata aturan norma sangat berat dan di
                                                                                                                                   mana pelanggaran dijatuhi hukuman berat, bukankah menjadi wajar jika melakukan kebohongan untuk
                Tidak ada masyarakat yang pernah diketahui, yang sama sekali terbebas dari bohong. Penelitian
            menunjukkan bahwa hampir semua bentuk masyarakat yang ada di dunia ini, terdapat perilaku bohong di                    menghindari kesulitan?
            antara anggota-anggotanya. Mengapa dapat terjadi demikian? Pertama, bohong tumbuh pada masyarakat                          Adakah bentuk masyarakat tanpa kebohongan? Pertanyaannya justru adakah masyarakat yang benar-
            yang memiliki perbedaan kelas-kelas sosial. Ada yang kaya, ada yang miskin. Ada yang menjadi atasan,                   benar setara, di  mana tidak ada kelas sosial, tidak ada relasi yang mendominasi, tidak ada tata aturan
            ada yang menjadi bawahan. Ada yang berkuasa ada yang tidak, dan seterusnya. Selama ada kelas-kelas                     norma yang mengikat kepatuhan? Sebab hanya masyarakat yang setara yang dapat menghindarkan
            sosial tersebut, adalah mustahil untuk meniadakan kebohongan.                                                          terjadinya  kebohongan.  Terdapat  satu  lagi  bentuk  masyarakat  yang  memungkinkan  memunculkan
                                                                                                                                   perilaku bohong lebih sering, yakni masyarakat yang mengharapkan anggota-anggotanya menunjukkan
                Kelas sosial berimplikasi pada munculnya beragam tata krama untuk menyesuaikan perilaku dengan
            kelas-kelas sosial yang ada. Seseorang dari kelas sosial rendah diharapkan berbeda dalam bersikap dan                  perhatian lebih besar dalam bentuk dukungan sosial, dukungan emosional, atau kepedulian. Pada bentuk
                                                                                                                                   masyarakat yang mengajarkan moral demikian itu, maka anggota-anggotanya akan berusaha sedapat
            berperilaku menghadapi kelas sosial yang setara maupun yang lebih tinggi. Seorang bawahan diharapkan                   mungkin  mewujudkannya  meskipun dalam bentuk kebohongan. Bukankah  kita akan  disebut kurang
            akan berbeda cara dalam menghadapi sesama bawahan dengan menghadapi atasan. Persetujuan lebih                          ajar jika pada saat ada kematian tetangga, kita malah menyetel musik keras-keras?! Bahkan, meskipun
            sering diberikan kepada atasan. Perbedaan kelas sosial menunjukkan adanya hirarki. Seseorang yang lebih                kita tidak turut berduka, kita tetap dituntut menunjukkan perilaku berduka.
            baik dari segi apa pun, baik itu harta, pengetahuan, penampilan atau lainnya, tentu akan menempati



          22     Buku Pintar Jujur dan Murah Hati                                                                                                                                                    Bab 3 Kebohongan VS Kejujuran  23
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33