Page 23 - 02. BUKU PINTAR JUJUR DAN MURAH HATI FINAL for web
P. 23

5.   Peserta yang di sebelahnya lagi harus menjawab dengan kalimat ”akibat” yang merupakan efek buruk   Dipuji? Siapa yang tidak senang dipuji? Hampir semua orang senang dipuji. Pujian adalah kata sakti
 dari kalimat sebelumnya. Ia pun harus mengulang kalimat dari awal. Misalnya, ”Saya mencontek,   yang dapat mengubah sesuatu hal dari yang tidak bagus menjadi bagus atau sebaliknya. Bila disikapi
 akibatnya saya dihukum ibu guru. Saya dihukum ibu guru, akibatnya saya sedih. Saya sedih, akibatnya   dengan proporsional, maka pujian dapat menjadi hal positif yang dapat memotivasi seseorang untuk
 saya tidak dapat tidur. Saya tidak dapat tidur, akibatnya......”  meningkatkan kualitas dirinya. Namun sebaliknya, jika pujian tidak disikapi dengan proporsional, maka
 6.   Seterusnya seperti itu. Permainan baru akan terhenti ketika ada pemain yang tidak dapat meneruskan   pujian tadi justru akan membuat seseorang mnejadi lupa daratan, lepas kontrol, besar kepala, dan
 kalimat temannya atau lupa pada kalimat sebelumnya. Dalam permainan ini sangat dibutuhkan   akhirnya lepas kendali diri.
 ingatan yang tajam.
                Ada macam-macam bentuk pujian seperti pujian yang diucapkan untuk menjilat, pujian yang sifatnya
 7.   Jika permainan putaran pertama sudah berakhir, permainan dapat dilanjutkan lagi dengan peserta   hanya basa-basi, serta pujian yang diucapkan sebagai ekspresi kekaguman. Oleh sebab itu, baik yang dipuji

 pertama yang berbeda dari putaran sebelumnya.   maupun yang memuji harus menyikapi pujian secara proporsional dengan cara seperti berikut.

            1.   Selalu  mawas  diri supaya tidak  sampai  terbuai  oleh  pujian  yang  dikatakan  orang.  Pujian  adalah
 E.  Permainan Kartu Kejujuran  perkataan orang lain yang potensial menjerumuskan kita. Ibaratnya, orang lain yang mengupas

 Permainan Kartu Kejujuran merupakan jenis permainan untuk menguji kejujuran diri-sendiri. Untuk   nangka, tapi kita yang kena getahnya. Orang lain yang melontarkan ucapan, tapi malah kita yang
 memainkan permainan ini dibutuhkan enam puluh buah kartu bergambar. Enam puluh buah kartu itu   terjerumus menjadi besar kepala dan lepas kontrol.
 terdiri dari tiga puluh kartu yang masing-masing memiliki pasangan gambar yang sama. Gambar pada   2.   Menyadari hakikat pujian sebagai topeng dari sisi gelap kita yang tidak diketahui orang lain. Karena,
 kartu adalah gambar bebas, seperti gambar ayam, beruang, rumah, orang, dan sebagainya. Jumlah   sebenarnya, setiap manusia pasti memiliki sisi gelap. Dan, ketika ada seseorang yang memuji kita,
 pemain minimal dua orang, maksimal enam orang. Aturan permainan adalah sebagai berikut.
                 maka kita harus lebih memperbaiki diri karena pujian itu kita dapatkan karena orang yang memuji
 1.   Keenam puluh kartu dikocok, lalu kepada tiap-tiap peserta dibagikan empat buah kartu dalam   itu tidak mengetahui sisi gelap kita. Tetaplah rendah hati pada saat menerima pujian, karena dapat
 posisi terbalik, sehingga masing-masing peserta tidak mengetahui kartu temannya.  jadi pujian yang kita terima akan berbalik menjatuhkan kita bila kita tidak menjaga sikap kita dalam
 2.   Kartu yang tersisa diletakkan di tengah area permainan.  hidup sehari-hari.
 3.   Lalu, pemain yang mendapat giliran pertama meminta kartu pada teman di sebelah kanannya   3.   Kalaupun sisi baik yang dikatakan orang lain tentang kita adalah benar adanya, kita diajarkan agar
 sambil menyebutkan gambar pada kartu yang dimintanya. Misalnya, ”Kartu bebek!”  selalu bersyukur untuk kelebihan yang kita miliki. Jagalah sisi baik kita tersebut agar dapat membawa
 4.   Jika teman yang di sebelah kanannya itu memiliki kartu bergambar bebek, maka ia harus   manfaat bagi orang lain juga.
 memberikannya kepada teman yang meminta kartu tersebut. Jika tidak memiliki, ia harus berkata,
 ”Tidak punya!”  Begitu dahsyatnya kata-kata pujian, sehingga dapat memotivasi bahkan dapat menjerumuskan
 5.   Jika pemain yang meneriakkan kartu mendapatkan kartu yang diinginkannya, ia harus meletakkan   seseorang. Demikian halnya dengan berbuat jujur, untuk memberikan motivasi agar seseorang selalu
 sepasang kartu yang sudah ”jadi” di depannya.  berbuat jujur dalam keadaan dan waktu yang tidak terbatas maka kiranya orang itu perlu diberikan
 6.   Setelah itu, pemain yang meneriakkan kartu, mengambil satu kartu yang berada di tengah arena—  pujian. Contohnya, “Apa yang telah engkau lakukan adalah perbuatan yang jarang dilakukan di zaman
 baik ia sudah mendapat kartu dari teman di sebelah kanannya ataupun tidak. Dan, pemain yang   sekarang ini, sebab itu teruslah berbuat jujur kepada siapa pun dan kapan pun.” Pujian ini dapat ditujukan
 di sebelah kanannya mendapat giliran meneriakkan kartu yang diinginkannya kepada teman di   juga kepada diri sendiri dengan kesadaran bahwa kita memerlukannya untuk menyemangati diri, dan
 sebelah kanannya lagi. Begitu seterusnya.  bukannya untuk tujuan menyombongkan diri.
 7.   Kejujuran pemain dinilai pada saat ia ”mengakui” atau ”tidak mengakui” bahwa ia memiliki kartu   Pujian yang diberikan tidak melulu dengan kata-kata tetapi dapat dilakukan dengan dukungan dan
 yang diminta oleh temannya.  doa. Dengan diberikankan dukungan dan kepercayaan, maka seseorang akan merasa aman. Rasa aman
 8.   Permainan berakhir pada saat kartu di tengah arena habis. Pemenangnya adalah peserta yang
            ini  membuatnya  tidak  perlu  mengarang  cerita atau  memfitnah  orang  lain  untuk menutupi kesalahan
 memiliki pasangan kartu terbanyak.  atau kelemahannya. Bilamana seseorang merasa aman dan nyaman untuk berkata jujur kepada orang

            lain, maka ia akan cenderung mudah meninggalkan tindakan tidak jujur dari perilaku sehari-harinya.
 F.  Kekuatan Pujian
                Berikan pujian yang merangsang atau memotivasi untuk berbuat jujur secara proporsional, jangan
 Banyak jalan menuju Roma. Ungkapan ini memang sering kita dengar. Ungkapan ini dapat   berlebihan agar tidak lepas kendali. Pujian yang berlebihan malah akan menjadikan seseorang berbuat
 menggambarkan keadaan di mana seseorang dihadapkan dengan banyaknya cara atau jalan menuju   tidak jujur karena ia merasa harus menyesuaikan diri dengan pujian yang sudah diterimanya, padahal
 suatu tujuan baik. Ungkapan tersebut dapat mewakili banyaknya cara yang dapat dilakukan seseorang   sebenarnya ia mengalami kesulitan untuk sampai pada tahap kualitas diri seperti pujian yang diterimanya.
 untuk membuat seseorang berbuat jujur. Melakukan kejujuran memang bukan perkara mudah walaupun
 sangat mudah untuk diucapkan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk merangsang atau memotivasi
 seseorang untuk dapat berbuat jujur adalah dengan cara memberikannya pujian.





 16  Buku Pintar Jujur dan Murah Hati                                       Bab 2 Berbagai Pedoman Kejujuran  17
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28