Page 21 - 02. BUKU PINTAR JUJUR DAN MURAH HATI FINAL for web
P. 21

Oleh karena itu, batasai pertemanan dengan orang yang tidak jujur. Jika masih memungkinkan, berilah   Sekali lagi mengingatkan bahwa berlaku jujur itu tidak mudah. Ada rasa malu, takut, marah, atau
 nasihat kepada teman yang tidak jujur untuk mengbah kebiasaannya. Lebih baik kita tularkan kepadanya   gengsi ketika kita hendak jujur mengutarakan kebenaran. Tapi, energi besar yang diperlukan untuk jujur
 kebiasaan baik kita, daripada ia menularkan kebiasaan buruknya kepada kita.   hanya sesaat karena setelah itu akan datang keuntungan besar lainnya yang mengikuti para pelaku
            kejujuran.
 C.  Permainan “Saya Tidak Pernah…”

  Permainan merupakan salah satu cara yang mudah untuk mengingat hal-hal yang besar ataupun   D.  Permainan Sambung Kata
 yang kecil, dari yang tidak dikenali sampai yang diketahui, dan dari yang tidak dapat diperbuatnya sampai   Nilai-nilai moral tidak hanya dapat ditanamkan melalui ceramah tetapi juga dapat dilakukan dengan
 mampu  dilakukannya.  Untuk  itu  diperlukan  metode  atau  cara  untuk  menjadikan  permainan  tersebut   permainan. Dengan permainan biasanya suatu hal jadi lebih mudah ditangkap dan diingat. Salah satunya
 mudah dilakukan. Melatih kejujuran pun dapat dilakukan dengan permainan yang mengedepankan nilai   adalah permainan sebab akibat dalam menanamkan nilai kejujuran. Permainan ”Sambung Kata” adalah
 kejujuran. Contohnya adalah permainan “Saya tidak pernah…”. Permainan ini adalah permainan untuk   salah satunya. Permainan sambung kata ini bertujuan agar semua peserta ikut memahami dan mengerti
 mengenal sifat jujur dan tidak jujur seseorang menurut anggapan temannya.
            akibat yang ditimbulkan oleh ketidakjujuran. Permainan ini dapat dimainkan oleh empat atau lebih
 Permainan dapat dimainkan oleh lima atau lebih peserta. Aturan permainan adalah seperti berikut.   peserta. Permainan dapat dilakukan di dalam atau di luar ruangan. Aturan permaian adalah seperti berikut.

 1.   Permainan dimulai dengan para peserta duduk membentuk lingkaran. Masing-masing peserta   1.   Para peserta duduk membentuk lingkaran. Permainan dimulai oleh peserta yang mendapat giliran
 membawa satu spidol aneka warna.   pertama melalui ”hompimpah” atau ”suit” atau ”undian”.
 2.   Lalu, peserta pertama mengucapkan sebuah pernyataan. Misalnya, ”Saya tidak pernah makan pisang.”

 3.   Peserta lain yang menganggap ucapannya adalah tidak jujur boleh mencoret wajah si peserta yang
 memiliki pernyataan tidak jujur itu dengan gambar bintang, lingkaran, ikan, dan sebagainya. Peserta
 lain  yang  menganggap  ucapan  tersebut  adalah  jujur,  tidak  usah  ikut  mencoret  wajah  si  pemilik
 pernyataan.
 4.   Setelah itu, permainan dilanjutkan oleh peserta giliran berikutnya. Ia juga mengucapkan suatu
 pernyataan, misalnya, ”Saya tidak pernah menarik buntut kucing”.

 5.    Peserta lain yang menganggap ucapannya adalah tidak jujur boleh mencoret wajah si peserta
 yang memiliki pernyataan tidak jujur itu dengan gambar bintang, lingkaran, ikan, dan sebagainya.
 Peserta lain yang menganggap ucapan tersebut adalah jujur, tidak usah ikut mencoret wajah si
 pemilik pernyataan.
 6.   Permainan dilakukan sampai semua peserta mendapat giliran dan diulang dua sampai tiga putaran
 lagi, boleh lebih.
 7.   Pemenangnya adalah orang yang paling sedikit mendapat coretan di wajah. Berarti, dalam pandangan
 teman-temannya, apa yang diucapkannya adalah kejujuran.
                  Gambar 2.6. Permainan Sambung Kata dimulai dengan para peserta duduk membentuk lingkaran, sehingga bisa berkonsentrasi
                                       mengingat kalimat-kalimat yang diucapkan teman sebelumnya.
                             Sumber: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/b/ba/Working_Together_Teamwork_Puzzle_Concept.jpg
 Dalam permainan ini terkandung makna kejujuran yang begitu dalam. Pelajaran yang didapat dalam
 permainan ini dapat dijadikan kerangka jati diri setiap individu.  Analisis pelajaran dari permainan ini
 adalah seperti berikut.  2.   Peserta pertama akan melontarkan satu kalimat ”sebab” yang merupakan bentuk ketidakjujuran.
 1.   Kejujuran  adalah  hal  yang  sangat  diperlukan  dalam  waktu  dan  tempat  yang  tak  terbatas.  Orang   Misalnya, ”Saya mencontek, akibatnya......” atau ”Saya mengambil uang ibu tanpa izin, akibatnya...”
 yang berlaku jujur akan diterima oleh siapa pun dan kapan pun dia berada.  3.   Peserta yang di sebelahnya harus menjawab dengan kalimat ”akibat” yang merupakan efek buruk
 2.   Orang yang jujur tidak akan mengalami kesia-siaan dalam perjalanan hidupnya, bahkan ia akan   dari kalimat ”sebab” tersebut. Ia pun harus mengulang kalimat dari awal. Misalnya, ”Saya mencontek,
 memeroleh kemenangan.   akibatnya saya dihukum ibu guru. Saya dihukum ibu guru, akibatnya......”
 3.   Dengan jujur, setiap orang akan dikasihi oleh orang-orang disekitarnya.  4.   Peserta yang di sebelahnya lagi harus menjawab dengan kalimat ”akibat” yang merupakan efek buruk
 4.   Dengan jujur, hati menjadi tenang.  dari kalimat sebelumnya. Ia pun harus mengulang kalimat dari awal. Misalnya, ”Saya mencontek,
 5.   Orang yang jujur memiliki derajat yang tinggi di mata Tuhan dan manusia.  akibatnya  saya  dihukum  ibu  guru.  Saya  dihukum  ibu  guru,  akibatnya  saya  sedih.  Saya  sedih,
 6.   Kejujuran menjadikan setiap manusia menjadi iklas dan rendah hati.  akibatnya......”




 14  Buku Pintar Jujur dan Murah Hati                                       Bab 2 Berbagai Pedoman Kejujuran  15
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26