Page 16 - 02. BUKU PINTAR JUJUR DAN MURAH HATI FINAL for web
P. 16

f.   Diam Utama (Diam Aktif)                                                                                                Salah seorang bawahannya, Wanto, juga termasuk yang diberikan benih. Sama seperti yang lainnya,
                                                                                                                                   ia pulang dan dengan penuh semangat memberi tahu istrinya seluruh kisah itu. Istrinya membantunya
                  Diam utama adalah bersikap diam hasil dari pemikiran dan perenungan niat yang membuahkan keyakinan               mencari pot, tanah, dan pupuk, dan Wanto menanam benih itu. Setiap hari tanpa rasa malas, ia akan
                 bahwa jika dia enggan bersikap menahan diri atau diam, maka akan timbul masalah yang lebih besar                  menyiramnya dan memerhatikan apakah benih itu sudah bertumbuh.
                 dibandingkan dengan jika dia memutuskan bicara di tengah suasana yang keruh.
                                                                                                                                        Setelah sekitar tiga minggu, teman-temannya yang lain mulai bercerita tentang benih-benih mereka
                                                                                                                                   yang sudah bertunas dan semakin membesar. Wanto terus mengecek benihnya tetapi sama sekali tidak
                                                                                                                                   ada perubahan. Tiga minggu, empat minggu, lima minggu berlalu, tetapi masih saja tidak terjadi apa-
                                                                                                                                   apa. Setiap hari, teman-teman yang lain berbicara tentang perkembangan tanaman mereka, tetapi Wanto
                                                                                                                                   tidak memunyai sesuatu untuk dibicarakan. Ia merasa seperti seorang pecundang.

                                                                                                                                        Enam bulan sudah berlalu dan masih tidak ada tanda-tanda kehidupan di pot. Wanto tahu ia telah
                                                                                                                                   membunuh benih itu. Semua yang lain sudah memunyai pohon dan tumbuh-tumbuhan yang besar,
                                                                                                                                   tetapi ia tidak memunyai apa-apa.  Wanto tidak berkata apa-apa kepada teman-temannya.  Tetapi, ia
                                                                                                                                   tetap setia menyiram dan memberi pupuk kepada benih itu. Ia begitu menginginkan benih itu untuk
                                                                                                                                   bertumbuh.

                                                                                                                                        Akhirnya, satu tahun berlalu. Semua eksekutif perusahaan itu membawa tanaman mereka untuk
                                                                                                                                   diperlihatkan kepada bos mereka. Wanto memberi tahu istrinya bahwa ia tidak akan membawa potnya
                                                                                                                                   yang sama sekali tidak ada tanda kehidupan. Tetapi, istrinya memintanya untuk bersikap jujur tentang apa
                                                                                                                                   yang telah terjadi. Wanto tahu hari itu akan menjadi detik-detik yang paling memalukan dalam hidupnya,
                       Gambar 2.3. Diam ketika marah adalah salah satu usaha untuk tidak mengeluarkan kata-kata amarah             namun di sisi lain ia juga tahu bahwa apa yang dikatakan istrinya itu benar. Ia membawa potnya yang
                yang bisa menimbulkan ketidakjujuran ucapan. Tenangkan diri dan ambil sikap yoga untuk menata hati, diamlah sejenak.  kosong dan masuk ke ruang rapat. Saat ia masuk ke ruangan ia begitu ditakjubkan melihat pelbagai
                              Sumber: http://threebrothersandasister.blogspot.com/2008_11_01_archive.html
                                                                                                                                   tanaman yang dibawa oleh teman-temannya yang lain. Semuanya kelihatan begitu indah, dalam semua
                                                                                                                                   bentuk dan ukuran. Melihat potnya beberapa dari koleganya ketawa, dan beberapa mengasihani dia!
            2.   Ingatlah selalu bahwa tidak jujur dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.                                         Ketika  bosnya  tiba,  ia  memandang  ke  seluruh  ruangan  dan  menyapa  semua  pegawainya. Wanto
                                                                                                                                   berusaha untuk menyembunyikan dirinya di belakang koleganya.
                 Setiap orang yang beriman kepada Tuhan pasti tahu bahwa setiap perbuatan yang tidak berkenan
            di mata Tuhan dianggap sebagai dosa. Berbohong adalah salah satu hal yang termasuk dalam perbuatan                          ”Wah, begitu hebat tanaman, pohon, dan tumbuh-tumbuhan yang telah kalian tanam dari benih
            dosa. Selain dosa, ketidakjujuran juga dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Pada saat kita melakukan           yang kuberikan,” kata sang bos. ”Hari ini salah satu dari kalian akan dilantik menjadi ketua pimpinan
            hal yang tidak jujur, dampaknya pada batin kita adalah sangat tidak baik. Kita sadar bahwa kita telah                  perusahaan ini!”
            melakukan ketidakjujuran sehingga hati kita menjadi gelisah, tidak tenang, dan merasa bersalah. Karena                      Tiba-tiba, sang bos melihat Wanto di pojok ruangan bersama potnya yang kosong. Ia memerintahkan
            perasaan kita gelisah, kita menjadi tidak konsentrasi dalam melakukan pekerjaan kita sehingga hasilnya                 direktur keuangan untuk membawa Wanto ke depan. Wanto ketakutan. Ia membatin, ”Bos pasti berpikir
            tidak baik. Itu hanyalah salah satu dampak ketidakjujuran yang merugikan diri kita sendiri. Sementara                  bahwa saya ini seorang pemalas! Ia pasti akan memecat saya!”
            itu, kerugiannya bagi orang lain tentulah sangat banyak. Ketidakjujuran kita dapat mengakibatkan orang                      Pada saat sudah berada di depan, sang bos bertanya apa yang telah terjadi dengan benihnya. Wanto
            lain mengalami rugi materi, rugi waktu, rugi perasaan, dan masih banyak lagi.                                          dengan jujur menceritanya apa yang terjadi. Bos lalu meminta semua orang duduk kecuali Wanto. Ia
                                                                                                                                   memandang pada Wanto dan mengumumkan kepada semua orang, ”Inilah Pemimpin Perusahaan kita
                 Sebaliknya, ingatlah juga bahwa kejujuran tidak akan pernah merugikan. Berikut ini ada sebuah
            kisah yang dapat membantu kita memahami pernyataan tersebut.                                                           yang baru!”
                                                                                                                                        Wanto nyaris tidak percaya. Ia tidak berhasil membuat benih itu bertumbuh. Bagaimana mungkin
                 Dikisahkan ada seorang pengusaha sukses. Usianya sudah beranjak tua, sehingga ia hendak mencari
            seseorang yang dapat dipercayai untuk mengambil alih bisnisnya. Karena tidak punya anak yang dapat                     ia dinobatkan menjadi pemimpin baru perusahaan itu!
            dijadikan sebagai ahli warisnya, maka mau mencari penerusnya dengan melakukan sesuatu yang berbeda.                         Lalu sang bos berkata, ”Satu tahun yang lalu, saya memberikan setiap dari kalian satu benih. Saya
            Maka, ia memanggil semua eksekutif muda di perusahaannya dan berkata, ”Sudah tiba waktunya untuk                       menyuruh  kalian menanam benih itu dan membawanya kembali kepada saya hari ini. Tetapi, saya telah
            saya mengundurkan diri dan memilih seorang pengganti dari antara kalian.”                                              memberi kalian semua benih-benih yang telah saya masukkan ke dalam air mendidih; benih-benih itu
                                                                                                                                   mati, sama sekali tidak mungkin untuknya bertumbuh. Semua dari kalian kecuali Wanto membawakan
                 Para eksekutif muda itu terkejut. Lalu, bos mereka melanjutkan bicaranya, ”Saya akan memberikan
            setiap dari kalian satu benih hari ini. Ini adalah benih yang sangat spesial. Saya mau kalian menanam                  saya  pohon-pohon,  tanam-tanaman,  dan  bunga-bunga. Di saat kalian  melihat  bahwa benih itu  tidak
            benih ini, menyiramnya, dan datang kembali kepada saya satu tahun dari hari ini dengan membawa                         bertumbuh, Anda telah menggantinya dengan benih yang lain. Hanya Wanto yang merupakan satu-
            tumbuhan yang bertumbuh dari benih yang akan saya berikan ini. Saya akan menilai tumbuhan yang                         satunya orang yang memiliki keberanian dan kejujuran untuk membawakan satu pot berisi benih yang
            kalian bawakan. Dan, dari itu saya akan memilih orang yang akan menggantikan saya.”                                    saya berikan. Dengan demikian, ialah orang yang akan saya tunjuk menjadi pemimpin perusahaan ini!”



          10     Buku Pintar Jujur dan Murah Hati                                                                                                                                                  Bab 2 Berbagai Pedoman Kejujuran  11
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21