Page 12 - 02. BUKU PINTAR JUJUR DAN MURAH HATI FINAL for web
P. 12
Bagi orang yang berkecimpung dalam suatu pekerjaan yang mengandalkan ucapan, ia diharapkan
senantiasa menjaga kejujuran dalam ucapannya. Bayangkan jika misalnya seorang penjual mengatakan
hal yang tidak jujur dalam menawarkan barang dagangannya. Mungkin ia akan mendapatkan untung
yang banyak. Namun, keuntungan itu hanya berlaku untuk jangka waktu pendek. Ia tidak akan mendapat
pelanggan yang setia membeli barang dagangannya karena ia telah menipu para pembeli. Begitu
pula dengan seseorang yang misalnya menjadi saksi dalam suatu kejahatannya. Ucapannya dapat
meringankan atau memberatkan seorang tersangka kejahatan. Oleh karena itu, seorang saksi harus jujur
dalam ucapannya pada saat memberi kesaksian.
3. Jujur dalam tekad dan memenuhi janji.
Contohnya seperti ucapan seseorang, “Jikalau aku berhasil ujian, aku akan memberikan sumbangan
ke fakir miskin.” Ucapan seperti ini adalah ucapan yang menunjukkan tekad. Ucapan tersebut biasanya
diucapkan dengan kesungguhan. Namun, bila sudah memeroleh apa yang diinginkannya, terkadang
seseorang lupa pada yang diucapkannya ragu-ragu atau tidak memenuhi janjinya. Orang lain mungkin
tidak mengetahui janji yang sudah diucapkan. Namun, jujur kepada sendiri akan membawa kemudahan
bagi seseorang ketika ia akan bersikap jujur kepada orang lain. Jika tampaknya kita tidak dapat memenuhi
Gambar 2.1. Air yang bening ibarat cerminan kejujuran dan keikhlasan di dalam hati manusia.
Sumber: http://ricealter.smamda.org/files/2009/08/air1.jpg suatu janji, alangkah baiknya kita tidak berjanji apa pun, baik kepada diri sendiri ataupun kepada orang
lain. Jadilah orang yang menjunjung tinggi kebenaran dalam tekad dan pemenuhan janji.
4. Jujur dalam perbuatan.
A. Macam-Macam Kejujuran
Kejujuran jenis ini adalah kejujuran yang menyeimbangkan antara lahiriah dan batin, hingga tidaklah
Sebelum mengetahui tentang bagaimana melatih diri melakukan kejujuran tanpa keterpaksaan, berbeda antara amal lahir dengan amal batin, sebagaimana dikatakan oleh Mutharrif, “Jika sama antara
maka perlu juga kiranya mengetahui macam-macam kejujuran, yaitu sebagai berikut.
batin seorang hamba dengan lahiriahnya, maka Allah akan berfirman, ‘Inilah hambaku yang benar/jujur.’”
1. Jujur dalam niat dan kehendak. Kejujuran jenis ini hampir sama sulitnya dilakukan seperti jujur dalam ucapan.
Ini adalah jenis kejujuran yang kembali kepada keikhlasan. Kalau suatu amal tercampuri dengan Ada beberapa ketidakjujuran dalam perbuatan yang sudah dianggap sebagai hal yang biasa. Misalnya,
kepentingan dunia, maka akan merusakkan kejujuran niat, dan pelakunya dapat dikatakan sebagai seorang pedagang yang menambah beban timbangannya sehingga pembeli akan mendapat lebih
pendusta. Contoh kejujuran jenis ini ada pada orang-orang yang dengan niat tulus membantu sesamanya sedikit daripada yang seharusnya diterimanya. Selama pembeli tidak mengetahui, si penjual akan
yang tertimpa musibah. Ada yang membantu secara perorangan, ada pula yang membantu secara selalu menganggap perbuatannya itu bukanlah masalah. Orang yang menjadi bendahara atau diberi
kelompok. Jika niat untuk membantu sesama yang tertimpa musibah dicampur dengan keinginan kepercayaan untuk mengatur keuangan suatu organisasi sebaiknya juga selalu memegang kejujuran
mendapat pujian, mendapat penghargaan, mendapat sanjungan, dan menunjukkan kesombongan, dalam perbuatan. Sekali saja ia tidak jujur, misalnya dengan mengambil sedikit dari sejumlah uang yang
maka niatnya untuk membantu sesama sudah tidak jujur lagi. dipercayakan kepadanya, maka di kesempatan lain ia dapat mengambil uang dalam jumlah yang lebih
banyak lagi. Hal-hal semacam inilah yang menjadi awal dari korupsi berjumlah miliaran rupiah yang
2. Jujur dalam ucapan. terjadi di negara kita. Laporan tentang keuangan juga sebaiknya dibuat secara jujur.
Wajib bagi seorang manusia menjaga lisannya agar tidak mengatakan hal-hal yang tidak benar dan Bagi siswa, banyak hal yang dapat menggodanya untuk berbuat tidak jujur. Misalnya, ketika siswa merasa
dapat merugikan orang lain. Jujur dalam ucapan merupakan jenis kejujuran yang paling tampak di belum siap menghadapi ulangan, ia akan tergoda untuk mencontek jawaban temannya. Selain itu ketika
antara macam-macam kejujuran, tapi merupakan jenis kejujuran yang paling sulit untuk diterapkan. ia tidak mendapat uang saku dari orangtuanya, ia tergoda untuk mencuri uang teman sekelasnya.
Apalagi, bila seseorang sudah berada dalam pembicaraan suatu kelompok, kadangkala tanpa sadar Namun, jika sejak masa sekolah seorang siswa dapat mengatasi godaan-godaan semacam ini, kelak
seseorang terikut arus dalam percakapan kelompok tersebut. Ketika satu saja orang dalam kelompok ketika ia dewasa nanti ia pun akan lebih mudah menghadapi godaan untuk berbuat tidak jujur yang
tersebut mengucapkan hal yang tidak benar tentang seseorang, ada kecendurungan teman-teman didapatnya di lingkungan tempat tinggal maupun lingkungan kerjanya.
yang mendengarnya akan turut menambah-nambahi pembicaraan yang tidak benar tersebut dengan
alasan untuk menambah seru percakapan. Percakapan yang seperti ini merupakan percakapan yang
tidak jujur, dan dapat berlanjut ke dalam pembicaraan fitnah. Sebaiknya, hindari percakapan yang tidak
baik mengenai orang lain. Jujurlah dalam percakapan agar tidak menimbulkan hal-hal yang merugikan
orang lain.
6 Buku Pintar Jujur dan Murah Hati Bab 2 Berbagai Pedoman Kejujuran 7