Page 13 - 02. BUKU PINTAR JUJUR DAN MURAH HATI FINAL for web
P. 13

Bagi orang yang berkecimpung dalam suatu pekerjaan yang mengandalkan ucapan, ia diharapkan
                 senantiasa menjaga kejujuran dalam ucapannya. Bayangkan jika misalnya seorang penjual mengatakan
                 hal yang tidak jujur dalam menawarkan barang dagangannya. Mungkin ia akan mendapatkan untung
                 yang banyak. Namun, keuntungan itu hanya berlaku untuk jangka waktu pendek. Ia tidak akan mendapat
                 pelanggan yang setia membeli barang dagangannya karena ia telah menipu para pembeli. Begitu
                 pula dengan seseorang yang misalnya menjadi saksi dalam suatu kejahatannya. Ucapannya dapat
                 meringankan atau memberatkan seorang tersangka kejahatan. Oleh karena itu, seorang saksi harus jujur
                 dalam ucapannya pada saat memberi kesaksian.

            3.   Jujur dalam tekad dan memenuhi janji.

                 Contohnya seperti ucapan  seseorang, “Jikalau  aku berhasil ujian,  aku akan  memberikan  sumbangan
                 ke fakir miskin.” Ucapan seperti ini adalah ucapan yang menunjukkan tekad. Ucapan tersebut biasanya
                 diucapkan dengan kesungguhan. Namun, bila sudah memeroleh apa yang diinginkannya, terkadang
                 seseorang lupa pada yang diucapkannya ragu-ragu atau tidak memenuhi janjinya. Orang lain mungkin
                 tidak mengetahui janji yang sudah diucapkan. Namun, jujur kepada sendiri akan membawa kemudahan
                 bagi seseorang ketika ia akan bersikap jujur kepada orang lain. Jika tampaknya kita tidak dapat memenuhi
 Gambar 2.1. Air yang bening ibarat cerminan kejujuran dan keikhlasan di dalam hati manusia.
 Sumber: http://ricealter.smamda.org/files/2009/08/air1.jpg  suatu janji, alangkah baiknya kita tidak berjanji apa pun, baik kepada diri sendiri ataupun kepada orang
                 lain. Jadilah orang yang menjunjung tinggi kebenaran dalam tekad dan pemenuhan janji.

            4.   Jujur dalam perbuatan.
 A.  Macam-Macam Kejujuran
                 Kejujuran jenis ini adalah kejujuran yang menyeimbangkan antara lahiriah dan batin, hingga tidaklah
 Sebelum mengetahui tentang bagaimana melatih diri melakukan kejujuran tanpa keterpaksaan,   berbeda antara amal lahir dengan amal batin, sebagaimana dikatakan oleh Mutharrif, “Jika sama antara
 maka perlu juga kiranya mengetahui macam-macam kejujuran, yaitu sebagai berikut.
                 batin seorang hamba dengan lahiriahnya, maka Allah akan berfirman, ‘Inilah hambaku yang benar/jujur.’”
 1.   Jujur dalam niat dan kehendak.   Kejujuran jenis ini hampir sama sulitnya dilakukan seperti jujur dalam ucapan.

 Ini adalah jenis kejujuran yang kembali kepada keikhlasan. Kalau suatu amal tercampuri dengan   Ada beberapa ketidakjujuran dalam perbuatan yang sudah dianggap sebagai hal yang biasa. Misalnya,
 kepentingan dunia, maka akan merusakkan kejujuran niat, dan pelakunya dapat dikatakan sebagai   seorang pedagang yang menambah beban timbangannya sehingga pembeli akan mendapat lebih
 pendusta. Contoh kejujuran jenis ini ada pada orang-orang yang dengan niat tulus membantu sesamanya   sedikit  daripada  yang  seharusnya  diterimanya.  Selama  pembeli  tidak  mengetahui,  si  penjual  akan
 yang tertimpa musibah. Ada yang membantu secara perorangan, ada pula yang membantu secara   selalu menganggap perbuatannya itu bukanlah masalah. Orang yang menjadi bendahara atau diberi
 kelompok.  Jika  niat untuk membantu sesama yang tertimpa  musibah  dicampur dengan keinginan   kepercayaan untuk mengatur keuangan suatu organisasi sebaiknya juga selalu memegang kejujuran
 mendapat pujian, mendapat penghargaan, mendapat sanjungan, dan menunjukkan kesombongan,   dalam perbuatan. Sekali saja ia tidak jujur, misalnya dengan mengambil sedikit dari sejumlah uang yang
 maka niatnya untuk membantu sesama sudah tidak jujur lagi.  dipercayakan kepadanya, maka di kesempatan lain ia dapat mengambil uang dalam jumlah yang lebih
                 banyak lagi. Hal-hal semacam inilah yang menjadi awal dari korupsi berjumlah miliaran rupiah yang
 2.   Jujur dalam ucapan.   terjadi di negara kita. Laporan tentang keuangan juga sebaiknya dibuat secara jujur.

 Wajib bagi seorang manusia menjaga lisannya agar tidak mengatakan hal-hal yang tidak benar dan   Bagi siswa, banyak hal yang dapat menggodanya untuk berbuat tidak jujur. Misalnya, ketika siswa merasa
 dapat  merugikan orang  lain. Jujur  dalam ucapan  merupakan jenis kejujuran yang  paling  tampak di   belum siap menghadapi ulangan, ia akan tergoda untuk mencontek jawaban temannya. Selain itu ketika
 antara macam-macam kejujuran, tapi merupakan jenis kejujuran yang paling sulit untuk diterapkan.   ia tidak mendapat uang saku  dari orangtuanya,  ia tergoda  untuk mencuri uang teman sekelasnya.
 Apalagi, bila seseorang sudah berada dalam pembicaraan suatu kelompok, kadangkala tanpa sadar   Namun, jika sejak masa sekolah seorang siswa dapat mengatasi godaan-godaan semacam ini, kelak
 seseorang terikut arus dalam percakapan kelompok tersebut. Ketika satu saja orang dalam kelompok   ketika ia dewasa nanti ia pun akan lebih mudah menghadapi godaan untuk berbuat tidak jujur yang
 tersebut mengucapkan  hal  yang  tidak  benar tentang  seseorang,  ada  kecendurungan  teman-teman   didapatnya di lingkungan tempat tinggal maupun lingkungan kerjanya.
 yang mendengarnya akan turut menambah-nambahi pembicaraan yang tidak benar tersebut dengan
 alasan untuk menambah seru percakapan. Percakapan yang seperti ini merupakan percakapan yang
 tidak jujur, dan dapat berlanjut ke dalam pembicaraan fitnah. Sebaiknya, hindari percakapan yang tidak
 baik mengenai orang lain. Jujurlah dalam percakapan agar tidak menimbulkan hal-hal yang merugikan
 orang lain.



 6  Buku Pintar Jujur dan Murah Hati                                        Bab 2 Berbagai Pedoman Kejujuran  7
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18