Page 17 - 02. BUKU PINTAR JUJUR DAN MURAH HATI FINAL for web
P. 17

f.   Diam Utama (Diam Aktif)     Salah seorang bawahannya, Wanto, juga termasuk yang diberikan benih. Sama seperti yang lainnya,
            ia pulang dan dengan penuh semangat memberi tahu istrinya seluruh kisah itu. Istrinya membantunya
  Diam utama adalah bersikap diam hasil dari pemikiran dan perenungan niat yang membuahkan keyakinan   mencari pot, tanah, dan pupuk, dan Wanto menanam benih itu. Setiap hari tanpa rasa malas, ia akan
 bahwa jika dia enggan bersikap menahan diri atau diam, maka akan timbul masalah yang lebih besar   menyiramnya dan memerhatikan apakah benih itu sudah bertumbuh.
 dibandingkan dengan jika dia memutuskan bicara di tengah suasana yang keruh.
                 Setelah sekitar tiga minggu, teman-temannya yang lain mulai bercerita tentang benih-benih mereka
            yang sudah bertunas dan semakin membesar. Wanto terus mengecek benihnya tetapi sama sekali tidak
            ada perubahan. Tiga minggu, empat minggu, lima minggu berlalu, tetapi masih saja tidak terjadi apa-
            apa. Setiap hari, teman-teman yang lain berbicara tentang perkembangan tanaman mereka, tetapi Wanto
            tidak memunyai sesuatu untuk dibicarakan. Ia merasa seperti seorang pecundang.

                 Enam bulan sudah berlalu dan masih tidak ada tanda-tanda kehidupan di pot. Wanto tahu ia telah
            membunuh benih itu. Semua yang lain sudah memunyai pohon dan tumbuh-tumbuhan yang besar,
            tetapi ia tidak memunyai apa-apa.  Wanto tidak berkata apa-apa kepada teman-temannya.  Tetapi, ia
            tetap setia menyiram dan memberi pupuk kepada benih itu. Ia begitu menginginkan benih itu untuk
            bertumbuh.

                 Akhirnya, satu tahun berlalu. Semua eksekutif perusahaan itu membawa tanaman mereka untuk
            diperlihatkan kepada bos mereka. Wanto memberi tahu istrinya bahwa ia tidak akan membawa potnya
            yang sama sekali tidak ada tanda kehidupan. Tetapi, istrinya memintanya untuk bersikap jujur tentang apa
            yang telah terjadi. Wanto tahu hari itu akan menjadi detik-detik yang paling memalukan dalam hidupnya,
 Gambar 2.3. Diam ketika marah adalah salah satu usaha untuk tidak mengeluarkan kata-kata amarah  namun di sisi lain ia juga tahu bahwa apa yang dikatakan istrinya itu benar. Ia membawa potnya yang
 yang bisa menimbulkan ketidakjujuran ucapan. Tenangkan diri dan ambil sikap yoga untuk menata hati, diamlah sejenak.  kosong dan masuk ke ruang rapat. Saat ia masuk ke ruangan ia begitu ditakjubkan melihat pelbagai
 Sumber: http://threebrothersandasister.blogspot.com/2008_11_01_archive.html
            tanaman yang dibawa oleh teman-temannya yang lain. Semuanya kelihatan begitu indah, dalam semua
            bentuk dan ukuran. Melihat potnya beberapa dari koleganya ketawa, dan beberapa mengasihani dia!
 2.   Ingatlah selalu bahwa tidak jujur dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.     Ketika  bosnya  tiba,  ia  memandang  ke  seluruh  ruangan  dan  menyapa  semua  pegawainya. Wanto
            berusaha untuk menyembunyikan dirinya di belakang koleganya.
    Setiap orang yang beriman kepada Tuhan pasti tahu bahwa setiap perbuatan yang tidak berkenan
 di mata Tuhan dianggap sebagai dosa. Berbohong adalah salah satu hal yang termasuk dalam perbuatan      ”Wah, begitu hebat tanaman, pohon, dan tumbuh-tumbuhan yang telah kalian tanam dari benih
 dosa. Selain dosa, ketidakjujuran juga dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Pada saat kita melakukan   yang kuberikan,” kata sang bos. ”Hari ini salah satu dari kalian akan dilantik menjadi ketua pimpinan
 hal yang tidak jujur, dampaknya pada batin kita adalah sangat tidak baik. Kita sadar bahwa kita telah   perusahaan ini!”
 melakukan ketidakjujuran sehingga hati kita menjadi gelisah, tidak tenang, dan merasa bersalah. Karena      Tiba-tiba, sang bos melihat Wanto di pojok ruangan bersama potnya yang kosong. Ia memerintahkan
 perasaan kita gelisah, kita menjadi tidak konsentrasi dalam melakukan pekerjaan kita sehingga hasilnya   direktur keuangan untuk membawa Wanto ke depan. Wanto ketakutan. Ia membatin, ”Bos pasti berpikir
 tidak baik. Itu hanyalah salah satu dampak ketidakjujuran yang merugikan diri kita sendiri. Sementara   bahwa saya ini seorang pemalas! Ia pasti akan memecat saya!”
 itu, kerugiannya bagi orang lain tentulah sangat banyak. Ketidakjujuran kita dapat mengakibatkan orang      Pada saat sudah berada di depan, sang bos bertanya apa yang telah terjadi dengan benihnya. Wanto
 lain mengalami rugi materi, rugi waktu, rugi perasaan, dan masih banyak lagi.  dengan jujur menceritanya apa yang terjadi. Bos lalu meminta semua orang duduk kecuali Wanto. Ia
            memandang pada Wanto dan mengumumkan kepada semua orang, ”Inilah Pemimpin Perusahaan kita
    Sebaliknya, ingatlah juga bahwa kejujuran tidak akan pernah merugikan. Berikut ini ada sebuah
 kisah yang dapat membantu kita memahami pernyataan tersebut.   yang baru!”
                 Wanto nyaris tidak percaya. Ia tidak berhasil membuat benih itu bertumbuh. Bagaimana mungkin
    Dikisahkan ada seorang pengusaha sukses. Usianya sudah beranjak tua, sehingga ia hendak mencari
 seseorang yang dapat dipercayai untuk mengambil alih bisnisnya. Karena tidak punya anak yang dapat   ia dinobatkan menjadi pemimpin baru perusahaan itu!
 dijadikan sebagai ahli warisnya, maka mau mencari penerusnya dengan melakukan sesuatu yang berbeda.      Lalu sang bos berkata, ”Satu tahun yang lalu, saya memberikan setiap dari kalian satu benih. Saya
 Maka, ia memanggil semua eksekutif muda di perusahaannya dan berkata, ”Sudah tiba waktunya untuk   menyuruh  kalian menanam benih itu dan membawanya kembali kepada saya hari ini. Tetapi, saya telah
 saya mengundurkan diri dan memilih seorang pengganti dari antara kalian.”  memberi kalian semua benih-benih yang telah saya masukkan ke dalam air mendidih; benih-benih itu
            mati, sama sekali tidak mungkin untuknya bertumbuh. Semua dari kalian kecuali Wanto membawakan
    Para eksekutif muda itu terkejut. Lalu, bos mereka melanjutkan bicaranya, ”Saya akan memberikan
 setiap dari kalian satu benih hari ini. Ini adalah benih yang sangat spesial. Saya mau kalian menanam   saya  pohon-pohon,  tanam-tanaman,  dan  bunga-bunga. Di saat kalian  melihat  bahwa benih itu  tidak
 benih ini, menyiramnya, dan datang kembali kepada saya satu tahun dari hari ini dengan membawa   bertumbuh, Anda telah menggantinya dengan benih yang lain. Hanya Wanto yang merupakan satu-
 tumbuhan yang bertumbuh dari benih yang akan saya berikan ini. Saya akan menilai tumbuhan yang   satunya orang yang memiliki keberanian dan kejujuran untuk membawakan satu pot berisi benih yang
 kalian bawakan. Dan, dari itu saya akan memilih orang yang akan menggantikan saya.”  saya berikan. Dengan demikian, ialah orang yang akan saya tunjuk menjadi pemimpin perusahaan ini!”



 10  Buku Pintar Jujur dan Murah Hati                                       Bab 2 Berbagai Pedoman Kejujuran  11
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22