Page 15 - 02. BUKU PINTAR JUJUR DAN MURAH HATI FINAL for web
P. 15
B. Tip dan Trik Pedoman Kejujuran
Kejujuran adalah modal dasar agar dapat dipercaya orang lain yang ada di sekitar kita. Orang yang
jujur sudah tentu disukai banyak orang. Sekali saja kita melakukan perbuatan tidak jujur atau berbohong
maka rusak sudah kepercayaan kita di mata orang lain. Oleh sebab itu jadilah orang jujur. Berikut ini
adalah cara untuk menjadi orang yang jujur.
1. Lebih baik diam daripada mengatakan hal-hal yang tidak jujur.
Jika kita ditanya oleh orang lain tentang sesuatu dan kita tidak ingin menjawabnya, maka sebaiknya
segeralah alihkan topik pembicaraan, diam saja, atau katakan kalimat-kalimat seperti, “Mau tahu saja”
atau “Ada, deh!” Hal-hal tersebut masih lebih baik dilakukan daripada menjawab tidak jujur. Namun,
adakalanya pada situasi-situasi tertentu kita harus menjawab hal yang sejujurnya daripada diam saja.
Misalnya, kita lupa mengerjakan pe-er, lalu guru menanyakan alasannya. Dalam situasi ini, jika kita diam
saja tidak menjelaskan alasannya kepada guru maka kita akan dianggap tidak sopan. Lalu, ketika kita ada
masalah di sekolah, lalu kita menjadi murung. Ketika orangtua atau guru bertanya mengenai hal itu, lebih
baik kita menceritakannya kepada orangtua atau guru. Karena, orangtua dan guru adalah orang-orang yang
dapat membantu masalah yang sedang kita hadapi.
Sebagai tambahan mengenai pengertian “diam” yang berkaitan dengan kejujuran ini, pahamilah
pengertian jenis-jenis “diam” berikut ini.
Gambar 2.2. Sumbangan adalah amanat yang harus diberikan kepada yang memerlukan, sehingga janganlah sumbangan
disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak jujur dan tidak bertanggung-jawab.
Sumber: http://keluarga-andriza.blogspot.com/2005_06_01_archive.html
a. Diam Bodoh
Diam bodoh maksudnya adalah seseorang yang diam karena memang tidak tahu apa yang harus
5. Jujur dalam kedudukan agama. dikatakannya. Hal ini dapat terjadi karena kekurangan ilmu pengetahuan dan ketidakmengertiannya,
atau kelemahan pemahaman dan alasan ketidakmampuan lainnya. Namun, diam jauh lebih baik dan
Ini adalah jenis kejujuran yang paling tinggi kedudukannya, sebagaimana jujur dalam rasa takut dan aman daripada memaksakan diri bicara sok tahu sehingga membuatnya mengatakan hal-hal yang tidak
pengharapan, dalam rasa cinta dan tawakal. Tiap orang yang beragama pasti tahu mana yang termasuk jujur.
sebagai perbuatan jujur dan mana yang dianggap sebagai perbuatan yang tidak jujur. Masing-masing
orang akan memiliki kepekaan terhadap dua hal tersebut, karena masing-masing orang memiliki hati b. Diam Malas
nurani yang selalu mengingatkannya pada saat ia tergerak untuk melakukan ketidakjujuran. Jadilah Diam malas merupakan jenis keburukan, karena diam pada saat orang memerlukan perkataannya, dia
contoh bagi orang lain dalam memberikan teladan kejujuran. Seorang yang dianggap memiliki kedudukan enggan berbicara karena merasa sedang tidak mood, tidak berselera, atau malas. Perlu diwaspadai, ketika
kuat dalam urusan agama, seperti kiai, pendeta, pastor, dan sebagainya, diharapkan dapat memberikan dia sedang mood bicara jangan sampai ia membicarakan hal-hal yang sesuai dengan seleranya saja.
teladan kejujuran dalam setiap tindakan dan ucapannya.
c. Diam Sombong
Berikut ini ada sebuah petikan cerita yang mungkin dapat membantu kita lebih memahami arti kejujuran Diam jenis ini pun termasuk diam negatif karena seseorang bersikap diam berdasarkan anggapan
yang sejati. bahwa orang yang diajak bicara tidak selevel dengannya. Ketika bicara dengan orang yang dirasanya
tidak selevel dengannya, seseorang cenderung akan mengatakan hal-hal yang terkesan berlebihan.
Dikisahkan, ketika seorang pemimpin agama sedang berjalan-jalan, ia bertemu sekelompok anak laki-
laki yang mengelilingi seekor anjing. Karena mengkhawatirkan keselamatan anjing itu, ia menghampiri d. Diam Khianat
mereka dan bertanya apa yang sedang mereka lakukan. Salah satu dari mereka menjawab, “Anjing Diam jenis ini adalah diam yang jahat karena dia diam untuk mencelakakan orang lain. Diam pada saat
tua ini tersesat, tetapi kami masing-masing menginginkannya. Kami memutuskan bahwa barangsiapa dibutuhkan kesaksian yang menyelamatkan adalah diam yang keji.
menceritakan kebohongan terbesar, dialah yang akan mendapatkannya.”
e. Diam Marah
“Kalian seharusnya tidak mengadakan kontes berbohong,” kata pemimpin agama itu. “Berbohong itu Diam seperti ini ada baiknya dan ada pula buruknya. Baiknya adalah jauh lebih terpelihara dari perkataan
dosa! Ketika seusia kalian, saya tidak pernah berbohong!” Keheningan menyelimuti selama beberapa keji yang akan lebih memperkeruh suasana. Namun, buruknya adalah dia berniat bukan untuk mencari
menit. Kemudian, saat ia mengira perkataannya dapat mereka terima, seorang dari mereka menatapnya
solusi tapi untuk memperlihatkan kemurkaannya, sehingga boleh jadi diamnya ini juga menambah
dan berkata, “Baiklah, ia menang. Berikan anjing itu kepadanya.” masalah.
8 Buku Pintar Jujur dan Murah Hati Bab 2 Berbagai Pedoman Kejujuran 9