Page 26 - 02. BUKU PINTAR JUJUR DAN MURAH HATI FINAL for web
P. 26

2.   Kisah Pemuda dan Pertapa                                                                                                   Dengan  penuh  perhitungan  dan  kebijaksanaan,  sang  suami  berusaha  mengatakan  kepada
                                                                                                                                        istrinya dengan mengatakan semuanya baik-baik saja pada saat istrinya menanyakan di mana
                     Alkisah, ada seorang pertapa yang ketat menjaga peraturan. Pada satu saat, ia bertapa di bawah                     bayinya. Sang suami juga mengatakan, ”Bayi kita sedang dalam perawatan di ruangan khusus, jadi
                 pohon yang besar dan rindang. Tiba-tiba, tampaklah seorang pemuda lari ketakutan ke arahnya. Ternyata,                 untuk sementara tidak dapat dijenguk begitu saja.”
                 pemuda itu dikejar oleh seluruh penduduk desa karena diduga mencuri.
                                                                                                                                            Hingga ketika beberapa waktu lamanya, saat kondisi sang istri sudah lumayan pulih barulah semuanya
                     Pada saat pemuda tersebut melewati pohon yang rindang di mana sang pertapa berada, berkatalah                      diceritakan secara gamblang. Histeris memang terjadi. Kemarahan tidak dapat dielakkan. Tangisan pecah
                 si pemuda ini, “Pertapa tolonglah saya. Saya dituduh mencuri dan sekarang sedang dikejar oleh para                     begitu saja. Tapi apa mau dikata, semuanya dilakukan dengan dasar kebaikan bersama.
                 penduduk. Kalau ada yang menanyakan di mana saya, harap pertapa tidak memberitahukan di mana
                 keberadaan saya. Saya akan bersembunyi di atas pohon yang rindang ini.”

                     Dengan kesaktiannya, sang pertapa mengetahui bahwa pemuda ini tidak bersalah. Tetapi, karena                  B.  Analisis Kebohongan VS Kejujuran
                 ia  adalah  pertapa  yang  sangat  ketat  menjaga  peraturan,  ia  tidak  mau  berbohong.  Pertapa  tersebut
                 kebingungan. Beberapa saat kemudian, datanglah segerombolan orang datang bertanya kepada pertapa                      Kejujuran bagaikan sebuah kesaktian hidup, karena orang-orang yang jujur biasanya hidupnya lebih mudah
                 tersebut tentang keberadaan pemuda tersebut. Karena pertapa ini tidak mau berbohong, maka sambil                  berhasil. Tetapi, ada juga orang yang masih sering melakukan bohong hitam yang merupakan kebohongan
                 menunjuk jarinya ke bawah, sang pertapa mengatakan, ”Pemuda itu tidak ada di sini.” Sang pertapa tidak            yang dapat sangat merugikan orang lain. Sebaliknya, ketika ada saatnya orang-orang jujur harus berbohong,
                 bohong karena pemuda itu memang tidak ada di bawah situ, melainkan ada di atas pohon.” Akhirnya,                  kebohongan itulah yang biasanya disebut bohong putih (white lie).
                 sang pemuda selamat dari amukan massa.
                                                                                                                                       Bohong putih adalah tindakan menyatakan, mengatakan, mengabarkan sesuatu pernyataan yang
            3.   Masakan Sang Ibu                                                                                                  berbeda dari kenyataan atau keadaan sebenarnya untuk tujuan baik atau minimal lebih baik daripada tidak
                                                                                                                                   berbohong. Tujuan bohong putih ini biasanya menguntungkan kedua belah pihak, baik bagi si pembohong
                     Ada sebuah keluarga yang memiliki anak bernama Danu. ia merupakan anak tunggal. Orangtuanya                   juga bagi orang yang dibohongi. Namun, tidak jarang juga bohong putih hanya menguntungkan pihak
                 sangan mencintai Danu. Sebelum berangkat sekolah, ibunya selalu menyiapkan sarapan untuk anaknya.                 yang dibohongi.
                 Bagi Danu, masakan ibunya adalah makanan terlezat yang pernah dia rasakan. Masakan si ibu pun selalu
                 mendapat pujian dari suaminya.                                                                                        Seringkali kita mendengar pernyataan bahwa ”bohong putih” itu tidak apa-apa, dapat dimaklumi
                                                                                                                                   kalau tujuannya baik. Namun, sebagian orang lagi berkata bahwa bohong putih tetap saja berbohong
                     Pada suatu hari, Danu minta dibuatkan nasi goreng telur oleh sang ibu. Seperti biasanya, Danu                 dan bukan perbuatan terpuji. Dalam kehidupan sehari-hari, memang sulit untuk berlaku jujur apalagi
                 selalu bersemangat untuk makan masakann sang ibu. Pada saat menyuap makanan yang pertama kali,                    di saat kita dihadapkan dengan suatu dilema atau keadaan mendesak yang mengharuskan seseorang
                 ingin rasanya Dani berteriak dan menghentikan makannya karena tidak seperti biasanya masakan si                   untuk berbohong, dan jika tidak berbohong mungkin keadaan akan menjadi tambah sulit. Sehingga,
                 ibu sangat asin. Namun, karena tidak ingin mengecewakan si ibu yang telah membuatkan makanan                      “bohong putih” seringkali menjadi salah satu pilihan terakhir atau sebagai jalan keluar, atau mungkin
                 kesukaannya, Dani meneruskan makannya namun tidak sampai habis. Ketika ibu menanyakan alasannya,                  untuk meredakan situasi untuk sementara waktu.
                 Danu berkata, ”Masakan ibu enak, tapi sedikit terlalu asin.” Dengan mengatakan seperti itu, Danu membuat
                 ibunya tidak kecewa. Sedikit kelalaian yang dilakukan ibunya di kala memasak hari itu tidaklah penting                Tanpa  disadari, “pelajaran”  bohong  putih  ini  sudah  dilakukan  atau  diberikan  sedari  kecil.  Dengan
                 dibandingkan ribuan masakan yang sudah disediakan ibunya untuknya selama ini.                                     alasan agar si anak tidak menangis atau melindungi anak dari bahaya, maka seringkali para orangtua
                                                                                                                                   melakukan kebohongan ini. Contoh nyata yaitu ketika orangtua mengajak anaknya jalan-jalan di taman
            4.   Kelahiran                                                                                                         dan si anak melihat penjual es krim kemudian si anak meminta es krim. Namun, karena si anak sedang
                                                                                                                                   batuk dan pilek, maka orangtuanya tidak membelikan sehingga si anak menangis. Untuk meredakan
                     Ada pasangan suami-istri sedang bersuka karena baru dikarunia putra pertama mereka. Sewaktu                   situasi, maka si orangtua akan mengatakan bahwa es krimnya tidak dijual atau sudah habis.
                 lahir,  keadaan  bayi  mereka  tidak  berbeda  dengan  bayi  biasanya,  alias  sehat-sehat  saja.  Entah  karena
                 kurang pengalaman dalam mengurus bayi, seminggu kemudian buah hati mereka sakit diare, tidak mau                      Pada dasarnya, bohong putih tersebut sama saja dengan kebohongan. Untuk mengajarkan sikap
                 disusui, serta muntah-muntah. Dengan segera bayi tersebut dilarikan ke rumah sakit. Namun, kehendak               dan perilaku jujur pada anak, sebagai orang dewasa kita harus terlebih dulu memberi contoh yang baik.
                 berbicara lain, Sang Maha Kasih terlalu cepat memanggilnya untuk kembali ke pangkuan-Nya.                         Meskipun anak kecil dapat “diperdaya” oleh “kebohongan putih” tersebut, pada saatnya mereka akan
                                                                                                                                   mengerti juga dan pada saat itu tiba mereka telah belajar dua hal yang tidak menguntungkan dari
                     Keluarga tersebut terpukul sekali. Kesedihan dan kegusaran melanda mereka. Sang ayah yang lebih               orangtua, yaitu seperti berikut.
                 tegar masih dapat menerimanya. Yang menjadi masalah adalah sang ibu. Dalam keadaan belum pulih
                 sepenuhnya karena baru melahirkan, seandainya berita tersebut langsung dikabarnya kepadanya, dapat                1.   Anak menganggap ”bohong” sebagai jalan keluar dari situasi yang sulit.
                 dibayangkan bagaimana sedihnya perasaan ibu ini. Kemudian apa yang harus dilakukan? Tiada pilihan.                2.   Anak mendapati bahwa orangtua atau orang dewasa tidak selalu dapat dipercayai perkataannya.
                 Bohong putih menjadi pilihan.





          20     Buku Pintar Jujur dan Murah Hati                                                                                                                                                    Bab 3 Kebohongan VS Kejujuran  21
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31