Page 12 - Buku Mengenal Pestisida Nabati
P. 12
Secara sederhana, pestisida kerap diartikan sebagai “racun hama” sekalipun tidak semua
jenis pestisida merupakan racun, terutama pestisida dari bahan-bahan alami seperti dedaunan.
Objek yang menjadi sasaran pestisida bermacam-macam, mulai dari hewan yang dianggap
hama (serangga, tikus, burung, mamalia), tumbuhan yang dianggap gulma (ilalang, dan jenis
rumput lain), hingga jasad renik yang dianggap mengganggu dan sumber penyakit tanaman.
Berdasarkan atas jenis-jenis sasarannya, maka pestisida dapat dikelompokkan sebagai
berikut.
1. Insektisida; jenis pestisida untuk mengendalikan serangga (insect).
2. Fungisida; jenis pestisida untuk mengendalikan jamur atau fungi.
3. Herbisida; jenis pestisida untuk pengendali gulma.
Insektisida, fungisida, dan herbisida, merupakan tiga jenis pestisida yang paling populer
penggunaannya. Selain ketiga jenis pestisida tersebut, masih banyak lagi jenis pestisida yang
dibuat untuk mengatasi jenis sasaran tertentu, di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Rodensida; jenis pestisida untuk mengendalikan hewan pengerat, misalnya tikus.
2. Akarisida; jenis pestisida untuk pengendali tungau.
3. Bakterisida; jenis pestisida untuk pengendali bakteri.
4. Larvasida; jenis pestisida untuk pengendali larva.
5. Nematisida, jenis pestisida untuk pengendali nematoda (semacam cacing yang hidup di akar
tanaman).
Pestisida tidak hanya digunakan dalam bidang pertanian. Tetapi juga untuk mengendalikan
berbagai “hama” penganggu rumah kediaman manusia. Yang dimaksud hama di sini adalah
sangat luas seperti lalat, nyamuk, kecoak, kutu, tungau, ulat, rayap, dan lain-lain yang dapat
menimbulkan gangguan bagi kesehatan dan kenyamanan manusia.
C. Sekilas Sejarah Pestisida
Penggunaan zat kimia untuk pengendalian serangga diperkirakan sudah dilakukan oleh Bangsa
Sumeria sejak tahun 2500 sebelum Masehi. Mereka mengunakan belerang untuk mengendalikan
serangga jenis tungau. Homerus dari Yunani (850 SM) menyebutkan pemakaian belerang sebagai
fumigan untuk mengusir hama rumah tangga. Yang dimaksud fumigan adalah bahan yang dapat
mengeluarkan gas yang dapat mengusir serangga. Aristoteles (350 SM) menyebutkan tentang
penggunaan fumigan berlangsung lama.
Pada 200 SM, Cato melaporkan cara pengendalian serangga oleh Bangsa Romawi pada
masa itu, yakni dengan cara menyemprotkan minyak atau menggunakan perban berminyak
yang direkatkan dengan getah tanaman, dan penggunaan salep getah bercampur belerang.
Garam dan abu juga sudah digunakan sebagai herbisida untuk mengendalikan pertumbuhan
rumput liar. Adapun kronologis singkat sejarah pestisida dapat dilihat pada tabel berikut.
4 Mengenal Pestisida Nabati