Page 15 - Buku Mengenal Pestisida Nabati
P. 15
Dari sejarah pestisida tersebut, dapat dilihat pada awalnya penggunaan pestisida lebih
banyak untuk mengendalikan organisme pengganggu yang merugikan kepentingan manusia.
Misalnya, untuk membasmi serangga yang mengganggu kesehatan manusia baik secara
langsung ataupun tidak langsung karena membawa bibit penyakit. Berkat pestisida, manusia
telah dapat membebaskan diri dari ancaman berbagai penyakit berbahaya seperti penyakit
malaria, demam berdarah, tipus, diare, dan lain sebagainya. Pada perkembangan kemudian,
barulah manusia mulai lebih giat untuk memanfaatkan pestisida dalam bidang pertanian. Sejarah
pestisida dianggap mencapai puncaknya dengan penemuan DDT oleh ahli kimia Swiss, Paul
Hermann Muller. Tahun 1939 di mana DDT ditemukan, menandai era kebangkitan pestisida
modern.
Produksi dan pengembangan pestisida pun dilakukan secara besar-besaran sejak era
1940-an. Dengan meletusnya Perang Dunia II, pestisida pun dikembangkan untuk kebutuhan
militer sebagai senjata untuk kebutuhan perang. Penggunaan pestisida dalam perang sangat
terkenal ketika meletusnya Perang Vietnam.
Dalam perang antara tentara Vietnam dan Amerika Serikat (AS) tersebut, militer AS
menggunakan pestisida yang dijuluki “Agen Oranye” sejak tahun 1961 hingga 1971. Agen
Oranye sendiri merupakan perpaduan pestisida jenis herbisida (pembasmi gulma) dan defolian
(perontok daun). Penggunaan Agen Oranye dalam perang ini dimaksudkan untuk menghancurkan
ladang-ladang sumber bahan pangan dan pepohonan di hutan yang dijadikan sebagai tempat
bersembunyinya musuh.
Gambar 1.4. Pesawat tempur militer Amerika Serikat menyebarkan herbisida
“Agen Oranye” di medan perang Vietnam.
(Sumber: http://inhabitat.com/us-announces-agent-orange-clean-up-in-vietnam-after-40-years/)
Bab 1 Pertanian dan Pestisida 7