Page 53 - Buku Mengenal Pestisida Nabati
P. 53
b. Ekstrak Daun Tembakau Kering
Sebanyak 250 gram daun tembakau kering yang sudah dirajang halus direndam ke
dalam 8 liter air dan dicampur dengan bubuk sabun sebanyak 2 sendok teh. Setelah
bahan-bahan ini diaduk hingga rata, dilakukan penyaringan dan siap disemprotkan untuk
mengendalikan berbagai jenis hama pengisap yang menyerang tanaman. Penyemprotan
akan lebih efektif jika dilakukan pada pagi atau sore hari.
c. Pestisida Nabati Biomassa Tembakau
Sisa hasil panen tembakau berupa batang dan daun-daun hasil penyortiran dapat
dijadikan pestisida nabati dalam bentuk padat. Batang dan daun tembakau sisa panen
dirajang halus menjadi serpihan kecil, kemudian ditebar ke lahan pertanian atau
diaduk bersama kompos. Untuk setiap satu hektar lahan, dibutuhkan kurang lebih 200
kilogram serpihan batang dan daun tembakau. Pestisida nabati jenis ini efektif untuk
mencegah serangan jamur atau cendawan, nematoda, maupun perkembangan bakteri
penyebab penyakit.
5. Pestisida Nabati Mindi
Gambar 5.5. Tanaman mindi.
(Sumber: http://3.bp.blogspot.com/-r1oBqRr1FPw/Ta6s5e8Rh1I/AAAAAAAAAQA/9atq6A8BdYI/s320/
P3210046.JPG)
Tumbuhan mindi (Melia azedarach L.) banyak digunakan dalam industri sebagai bahan
baku sabun dan bahan pestisida nabati. Ciri fisiknya mirip pohon nimba. Nimba dan mindi
memang merupakan anggota keluarga tumbuhan meliaceace. Walaupun mirip dan berasal
dari keluarga tumbuhan yang sama, tetapi racun penolak serangga yang dimiliki oleh
tumbuhan mindi tidak sekuat yang ada pada tumbuhan nimba. Meski demikian, racun
tumbuhan mindi tergolong efektif sebagai sebagai insektisida, fungisida, dan nematisida.
Bagian tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk pestisida nabati adalah biji buah, kulit
batang, dan daunnya. Kandungan racun pada tanaman ini paling banyak terdapat pada biji
buahnya. Terbatasnya ketersediaan biji mindi membuat daun menjadi bahan yang paling
banyak dipakai sebagai bahan pestisida nabati.
Bab 5 Ragam Pestisida Nabati 45