Page 55 - Buku Mengenal Pestisida Nabati
P. 55
7. Pestisida Serai Wangi
Serai wangi (Cymbopogon nardus) atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai citronella
grass diperkirakan merupakan tanaman asli Srilanka. Tumbuhan ini mulai ditanam di
Indonesia sekitar tahun 1900-an. Masyarakat Indonesia menanam serai wangi sebagai
bahan obat tradisional dan bahan bumbu.
Gambar 5.7. Tanaman serai wangi.
(Sumber: http://thekebun.wordpress.com/2008/04/20/serai-wangi/)
Tumbuhan serai wangi mengandung senyawa sitronela yang dapat dimanfaatkan
sebagai pengusir (repellent) serangga. Senyawa sitronela juga bersifat racun bagi serangga
karena dapat menyebabkan dehidrasi yang dapat menyebabkan kematian pada serangga.
Serangga yang terkena racun ini akan mati karena kekurangan cairan. Dengan kandungan
senyawa-senyawa pada tumbuhan ini, serai wangi dapat digunakan sebagai insektisida,
nematisida, dan bakterisida nabati.
Cara pembuatan pestisida nabati serai wangi adalah sebagai berikut.
a. Ekstrak Serai Wangi
Sebanyak 50 gram serai wangi dirajang dan dicampurkan ke dalam 2 liter air. Setelah
beberapa menit, larutan ekstrak serai wangi disaring dan dapat segera digunakan
atau disemprotkan ke tanaman sesayur yang terserang oleh penyakit busuk daun
akibat diserang jamur. Ekstrak serai wangi ini juga dapat digunakan untuk mencegah
perkembangan bakteri penyebab penyakit tanaman sayuran.
b. Abu Serai Wangi
Seluruh bagian tumbuhan serai wangi dibakar hingga menjadi abu. Abu serai wangi
kemudian digunakan ditebarkan atau dekat sarang atau di jalur hama di gudang
penyimpanan hasil panen.
c. Minyak Atsiri Serai Wangi
Pembuatan minyak atsiri serai wangi sedikit rumit, yaitu dengan cara penyulingan
menggunakan alat suling atau biasa disebut destilator. Minyak atsiri serai wangi sangat
efektif sebagai anti-nyamuk dan dapat digunakan pula untuk mengusir hama di lahan
pertanian.
Bab 5 Ragam Pestisida Nabati 47