Page 8 - Strategi Belajar Berorientasi Kecerdasan Majemuk
P. 8
Hampir 80 tahun setelah dikembangkannya tes kecerdasan tersebut pada tahun 1983 Howard
Gardner mempermasalahkan pengertian kecerdasan yang sudah banyak diyakini oleh masyarakat dunia
tersebut. Dia mengatakan bahwa penafsiran kecerdasan yang demikian adalah terlalu sempit. Sebagai
argumentasinya dalam bukunya yang berjudul Frames of Mind, Gardner mengemukakan sekurang-
kurangnya ada 7 kecerdasan dasar yang dimiliki oleh manusia. Kecerdasan yang mengandalkan oenilaian
IQ saja sangat menafikan keberadaan manusia sendiri sebagai makhluk yang unik dengan bakat yang
berbeda-beda. Gardner berusaha menjelaskan bahwa kecerdasan tidak hanya terbatas bagaimana orang
dapat menjawab soal-soal tes IQ namun lebih dari itu. Kecerdasan adalah lebih berkaitan dengan kapasitas
dalam memecahkan masalah dan menciptakan produk di lingkungan yang kondusif dan alamiah.
Kecerdasan manusia, pada saat ini tak hanya dapat diukur dari kepandaiannya menguasai matematika
atau menggunakan bahasa. Ada banyak kecerdasan yang dapat diidentifikasi di dalam diri manusia. Coba
sekarang kita bagaimana menentukan siapa yang cerdas dalam pertanyaan berikut. “Siapa yang paling
cerdas di lapangan sepakbola, apakah David Beckham atau Albert Einstein?” Juga, “Siapa yang cerdas di
panggung musik, apakah Krisdayanti atau Susi Susanti?” Mereka cerdas di bidangnya masing-masing. Kita
tak dapat menggunakan satu parameter saja, misalnya IQ, untuk membandingkan kecerdasan mereka.
2 Strategi Belajar Berorientasi Kecerdasan Majemuk