Page 26 - Buku Mengenal Pestisida Nabati
P. 26

Bab 3


                  Pengendalian Hama Terpadu secara Alami








               A. Keseimbangan Ekosistem

                   Permasalahan  hama tidak terjadi dengan sendirinya melainkan karena adanya
               ketidakseimbangan  ekosistem. Sebuah ekosistem dapat kehilangan  kesimbangannya  karena
               beberapa hal, di antaranya adalah hal-hal sebagai berikut.

               1.  Pembukaan hutan untuk  berbagai  peruntukan (permukiman, pertambangan, lahan

                   perkebunan, dan pertanian).
               2.  Keseimbangan ekosistem akan lebih rusak lagi jika kawasan yang semula hutan, kemudian
                   dibuka menjadi lahan pertanian secara luas dan hanya ditanami satu jenis tanaman
                   (monokultur).
               3.  Berkurangnya pemangsa atau predator alami, dan lain sebagainya.


                   Pengendalian  hama maupun  organisme  pengganggu  tanaman lain sebaiknya  diarahkan
               pada pemulihan keseimbangan ekosistem. Pengendalian hama harus diterapkan untuk solusi
               jangka panjang hingga keseimbangan alam kembali normal. Usaha tersebut memerlukan waktu
               relatif lama, dapat mencapai waktu bertahun-tahun.

                   Sewaktu-waktu jika terjadi serangan hama, maka diperlukan tindakan darurat sebagai solusi
               jangka pendek. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan sebagai solusi jangka pendek antara
               lain adalah menangkapi hama menggunakan tangan, perangkap, atau menggunakan pestisida
               nabati yang terbuat dari tumbuhan. Pada lahan pertanian berukuran kecil, pengendalian hama

               dengan  cara menangkapi  menggunakan  tangan  seringkali  merupakan  tindakan  yang  sangat
               efektif. Hama-hama seperti ulat, keong, dapat dimanfaatkan  untuk pakan  ayam, bebek, atau
               hewan ternak lain.

                   Serangkaian  atau gabungan  teknik-teknik pengendalian  hama yang dipilih  secara cermat
               dan dilakukan secara berkesinambungan, termasuk tindakan darurat dalam usaha pengendalian
               jangka panjang, disebut Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Pada dasarnya, PHT merupakan
               suatu pendekatan untuk mengendalikan  hama dan penyakit  tanaman  yang dikombinasikan
               dengan metode-metode biologis, fisik, kimiawi, dan budaya dalam upaya meminimalkan biaya,
               risiko kesehatan, dan risiko ekologis.

                   Tujuan  PHT adalah  mencegah  hama, dan  apabila  sampai  terjadi  serangan  hama  maka
               diatasi dengan cara-cara alami yang ramah lingkungan. Karena itu PHT pada dasarnya terdiri
               atas dua kegiatan pengendalian yaitu usaha-usaha pencegahan (preventif) dan usaha-usaha

               pengendalian (kontrol). Pertanian modern mengizinkan penggunaan pestisida kimiawi sintetik
               dalam usaha pengendalian,  tetapi akan sangat lebih baik jika pestisida yang digunakan  pun
               adalah pestisida alami, misalnya pestisida nabati.



                 18      Mengenal Pestisida Nabati
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31