Page 62 - Strategi Belajar Berorientasi Kecerdasan Majemuk
P. 62
diubah menjadi interaksi edukatif, yakni interaksi yang dengan sadar meletakkan tujuan untuk mengubah
tingkah laku dan perbuatan seorang. Interaksi yang bernilai pendidikan ini dalam dunia pendidikan disebut
sebagai interaksi edukatif.
Interaksi edukatif dapat berlangsung di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat.
Interaksi edukatif harus menggambarkan hubungan aktif dua arah dengan sejumlah mediumnya,
sehingga interaksi itu merupakan hubungan yang bermakna dan kreatif. Semua unsur interaksi
edukatif harus berproses dalam ikatan tujuan pendidikan. Dengan demikian dapat dipahami bahwa
interaksi edukatif adalah hubungan dua arah antara guru dan anak didik dengan sejumlah norma
sebagai mediumnya untuk mencapai tujuan pendidikan.
Sebagai interaksi yang bernilai normatif, maka interaksi edukatif memunyai ciri sebagai berikut.
1. Interaksi Edukatif Memunyai Tujuan
Tujuan dalam interaksi edukatif adalah membantu anak didik dalam suatu perkembangan tertentu,
inilah yang dimaksud interaksi edukatif sadar akan tujuan, dengan menempatkan anak didik sebagai
pusat perhatian, sedangkan unsur lainnya sebagai pengantar dan pendukung.
2. Interaksi Edukatif Ditandai dengan Penggarapan Materi Khusus
Dalam hal ini materi harus didesain sedemikian rupa dan disiapkan sebelum berlangsungnya interaksi
edukatif sehingga cocok untuk mencapai tujuan. Dalam hal ini perlu memperhatikan komponen-
komponen pengajaran yang lain.
3. Ditandai dengan Aktivitas Anak Didik
Sebagai konsekuensi bahwa anak didik merupakan sentral maka aktivitas anak didik merupakan syarat
mutlak bagi berlangsungnya interaksi edukatif. Aktivitas anak didik dalam hal ini baik secara fisik maupun
mental aktif inilah yang sesuai dengan konsep cara belajar siswa aktif (CBSA).
4. Guru Berperan sebagai Pembimbing
Guru berperan sebagai pembimbing dalam belajar, maka guru diharapkan mampu untuk mengenal
dan memahami setiap siswa baik secara individu maupun kelompok, memberikan penerangan
kepada siswa mengenai hal-hal yang diperlukan dalam proses belajar, memberikan kesempatan yang
memadai agar setiap siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan pribadinya, membantu siswa
dalam mengatasi masalah-masalah pribadi yang dihadapinya, menilai keberhasilan setiap langkah
kegiatan yang telah dilakukannya. Dalam penerapannya sebagai pembimbing, guru harus berusaha
menghidupkan dan memberikan motivasi agar terjadi proses interaksi edukatif yang kondusif. Guru
harus siap sebagai mediator dalam segala situasi proses interaksi edukatif, sehingga guru merupakan
tokoh yang akan dilihat dan ditiru tingkah lakunya oleh anak didik.
5. Memunyai Batas Waktu
Untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam sistem berkelas (kelompok anak didik) batas
waktu menjadi salah satu ciri yang tidak dapat ditinggalkan. Setiap tujuan akan diberi waktu tertentu,
kapan tujuan harus sudah tercapai.
6. Menggunakan Metode
Metode belajar adalah sistem penggunaan teknik-teknik di dalam interaksi antara guru dan anak didik
dalam program belajar-mengajar sebagai proses pendidikan. Teknik yang dapat digunakan dalam interaksi
dan komunikasi itu antara lain bermain, tanya jawab, ceramah, diskusi, peragaan, eksperimen, kerja
kelompok, sosio drama, karya wisata, dan modul.
56 Strategi Belajar Berorientasi Kecerdasan Majemuk