Page 59 - Strategi Belajar Berorientasi Kecerdasan Majemuk
P. 59

Seorang guru yang kurang terbiasa berbicara dan kurang pandai memilih kata serta kalimat yang
                   dapat mewakili isi pesan yang disampaikan dari setiap bahan pelajaran akan mengalami kesuilitan
                   untuk  mengantarkan  anak  didik  menjadi  orang  yang  paham  atas  bahan  yang  diajarkan.  Bahan
                   pelajaran yang rumit dan kompleks cukup sulit  digambarkan melalui  kata-kata dan kalimat. Daya
                   serap anak didik terhadap kalimat yang guru sampaikan relatif kecil, karena anak didik hanya dapat
                   menggunakan  indera pendengarnya (audio),  bukan  penglihatannya (visual)  dan  juga pengusaan
                   bahasa anak yang relatif belum banyak.
                      Jalan pengajaran yang kondusif adalah kondisi belajar-mengajar yang menyenangkan bagi anak
                   didik, hal tersebut terkuak sebagai implementasi dari luapan motivasinya. Anak yang giat tidak ada yang
                   diam namun menuntut aturan pengajaran yang dibuat guru dan mereka belajar dengan konsentrasi
                   tanpa mendapat gangguan yang berarti dari lingkungan. Kondisi seperti ini yang diinginkan setiap guru.
                   Guru yang menyadari kelemahan dirinya untuk menjelaskan isi dari bahan pelajaran disampaikan
                   sebaiknya memnfaatkan alat bantu untuk membantu memperjelas isi dari bahan pelajaran. Fakta,
                   konsep, atau prinsip yang kurang dapat dijelaskan dengan kata-kata atau kalimat dapat diwakilkan

                   kepada alat bantu untuk menjelaskannya. Alat bantu yang cocok dapat mengkonkretkan masalah
                   yang rumit dan komplek menjadi seperti sederhana. Penjelasan yang diberikan ditambah dengan alat
                   bantu yang baik mendukung untuk menguraikan fakta, konsep, atau prinsip. Efektivitas pemahaman
                   anak didik lebih terjamin.
                      Lebih banyak sifat alat bantu yang menyerupai kenyataan, makin mudah pembelajaran terjadi.
                   Cara menyajikan contoh situasi nyata atau contoh situasi buatan adalah dalam sajian tayangan hidup
                   (film). Cara ini lebih mudah menjadi pengalaman belajar kalau sajian tayangan mengandung unsur
                   cerita yang berkaitan dengan pengalaman  dan  imajinasi  siswa. Pencapaian  kompetensi  tentang
                   sikap/attitude seperti pada mata pengajaran Kewarganegaraan dan Pendidikan Agama, akan sangat
                   membantu kalau dikemas dalam suatu cerita tayangan hidup yang menyentuh dimensi emosi dan
                   perasaan. Alat audio visual dapat membantu anak-anak belajar dengan menyajikan dalam bentuk
                   yang konkret. Film, film strip, model-model, dan lain memepermudah pengertian tentang konsep dan
                   proses tertentu. Pengalaman belajar berupa eksperimen dalam laboratorium bermanfaat sekali untuk
                   memahami ide atau pengartian yang sulit.
                      Cara lainnya banyak  berkaitan dengan membaca buku pelajaran,  buku sumber,  ensiklopedia,
                   lembar kegiatan/lembar kerja, grafik, tabel. Pada beberapa buku biasanya tidak hanya menyajikan
                   uraian teks, tetapi juga dilengkapi dengan beragam ilustrasi (gambar). Dengan demikian, siswa yang
                   memiliki daya abstraksi lemah dapat terbantu dengan keberadaan ilustrasi/gambar tersebut.

                      Guru terbiasa menggunakan cara audio-verbal dalam bentuk ceramah. Pada keadaan ini, siswa
                   senantiasa  diam-pasif  sambil  mendengarkan  penjelasan  guru.  Kekurangan  atau  kelemahan  cara
                   ini adalah ada sebagian siswa tidak mudah untuk menyamakan informasi yang diceramahkan guru
                   dengan pengetahuan awal siswa. Kalau keadaan ini berkelanjutan, peristiwa belajar cenderung tidak
                   berlangsung.. Materi yang diceramahkan pun perlu kontekstual dengan pengalaman sebagian besar
                   siswa.
                      Buku pelajaran, tak semua sama baiknya, hendaknya ada beberapa buku yang harus dimiliki dalam
                   satu pelajaran karena dalam buku yang satu mungkin lebih jelas dan mudah dipahami dalam buku
                   yang lain. Buku kerja, di samping buku pelajaran ada buku kerja untuk membantu murid mengenang
                   dan mengelolah buah pikiran pokok dari buku pelajaran.




                                                  Bab 4 Mengembangkan Kreativitas dalam Proses Pembelajaran  53
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64