Page 56 - Strategi Belajar Berorientasi Kecerdasan Majemuk
P. 56
Dengan ujian singkat itu murid dipaksa menuliskan. Sejauh mana bahan yang telah diterangkan dapat
mereka mengerti. Seringkali cara demikian tidak mungkin terlaksana, karena memerlukan waktu cukup
banyak. Namun, kadang kala cara tersebut dapat sangat bermanfaat, karena itu salah satu cara memancing
apersepasi anak didik.
Umpan balik tidak sama dengan penilaian. Umpan balik hanya dimaksudkan untuk mencari
informasi sampai di mana murid mengerti bahan yang telah dibahas. Selain itu, murid atau
mahasisiwa juga diberi kesempatan untuk memeriksa diri sampai di mana mereka mengerti
bahan tersebut, ehingga mereka dapat melengkapi pengertian-pengertian yang belum lengkap.
Jam pelajaran atau jam kuliah selanjutnya tidak mungkin diberikan kalau pengajar tidak tahu secara
pasti hasil pelajaran sebelumnya. Pengajar dapat mengetahui hasil pelajaran sebelumnya dengan cara
sebagai berikut.
a. Lewat kesan yang diperoleh selama jam pelajaran itu sendiri.
b. Lewat informasi sederhana dari pihak murid melalui pertanyaan-pertanyaan lisan yang diajukan
oleh pengajar selama atau setelah jam pelajaran.
c. Lewat informasi tertulis dari pihak murid yang diperoleh melalui ujian singkat.
d. Mempelajari hasil tentamen atau ujian yang diadakan pada akhir kursus (di sini murid dinilai).
Tiga hal yang pertama berhubungan dengan umpan balik yang dilakukan terhadap tiap jam
pelajaran atau jam kuliah. Kita sebut hal itu sebagai umpan balik pelajaran atau kuliah. Sedangkan,
hal yang keempat berhubungan dengan evaluasi pada akhir kursus, maka kita sebut penilaian kursus.
Setiap umpan balik pengajaran menentukan isi pelajaran berikutnya, oleh karena itu jelas bahwa
umpan balik tidak hanya perlu bagi guru, tetapi bagi murid.
Keberhasilan peserta didik akan sangat tergantung dari pemanfaatan potensi yang dia miliki. Oleh
karena itu, keaktifan peserta didik dalam menjalani proses belajar-mengajar merupakan salah satu
kunci keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan. Beberapa hal yang dapat merangsang tumbuhnya
motivasi belajar aktif pada diri peserta didik, antara lain adalah sebagai berikut.
a. Penampilan guru yang hangat dan menumbuhkan partisipasi positif.
Sikap guru tampil hangat, bersemangat, penuh percaya diri dan antusias, serta memiliki pola
pandang bahwa peserta didik adalah manusia-manusia cerdas berpotensi, merupakan faktor
penting yang akan meningkatkan partisipasi aktif peserta didik. Segala bentuk penampilan guru
akan membias mewarnai sikap anak didiknya. Bila tampilan guru sudah tidak bersemangat maka
jangan harap akan tumbuh sikap aktif pada diri peserta didik. Hendaknya seorang guru dapat
selalu menunjukkan keseriusannya terhadap pelaksanaan proses belajar, serta dapat meyakinkan
bahwa materi pelajaran serta kegiatan yang dilakukan merupakan hal yang sangat penting
bagi peserta didik, sehingga akan tumbuh minat yang kuat pada diri para peserta didik yang
bersangkutan.
b. Peserta didik mengetahui maksud dan tujuan pembelajaran.
Bila peserta didik telah mengetahui tujuan dari pembelajaran yang sedang mereka ikuti, maka
mereka akan terdorong untuk melaksanakan kegiatan tersebut secara aktif. Oleh karena itu, pada
setiap awal kegiatan guru berkewajiban memberi penjelasan kepada peserta didik tentang apa
50 Strategi Belajar Berorientasi Kecerdasan Majemuk