Page 54 - Strategi Belajar Berorientasi Kecerdasan Majemuk
P. 54

2.  Efisiensi Pembelajaran

                    Efisiensi pembelajaran biasanya diukur dengan rasio antara keefektifan dan jumlah waktu yang
                    dipakai si-belajar dan/atau jumlah biaya pembelajaran yang digunakan.


                3.  Daya Tarik Pembelajaran
                    Daya  tarik  pembelajaran  biasanya  diukur  dengan  mengamati  kecenderungan  si-belajar  untuk
                    tetap/terus belajar. Daya tarik pembelajaran erat kaitannya dengan daya tarik bidang studi, di
                    mana kualitas pembelajaran biasanya akan memengaruhi keduanya. Itulah sebabnya pengukuran
                    kecenderungan si-belajar untuk terus dan atau tidak terus belajar dapat dikaitkan dengan proses
                    pembelajaran itu sendiri atau dengan bidang studi.



            D. Kreatif Menggunakan Teknik Mendapatkan Umpan


                Balik


                Telah diketahui bahwa pola umum terjadinya interaksi belajar-mengajar adalah interaksi tiga unsure,
            yaitu guru, bahan pelajaran, dan anak didik. Bahan sebagai isi dari proses belajar-mengajar disampaikan
            guru untuk diterima  oleh  anak didik  dan  di  sini  sebagai perantara untuk terjadinya interaksi belajar-
            mengajar antara guru dengan anak didik.
                Suatu realita sehari-hari, di dalam suatu ruang kelas ketika sesi Kegiatan Belajar-Mengajar (KBM)
            berlangsung, nampak  beberapa  atau sebagian besar siswa belum  belajar  sewaktu  guru  mengajar.
            Sebagian besar siswa belum mampu mencapai kompetensi individual yang diperlukan untuk mengikuti
            pelajaran  lanjutan.  Ada  beberapa  siswa  belum  belajar  sampai  pada  tingkat  pemahaman.  Siswa  baru
            mampu mempelajari (baca: menghafal) fakta, konsep, prinsip, hukum,  teori,  dan  gagasan  inovatif
            lainnya  pada  tingkat  ingatan,  dan  belum  dapat  menggunakan  dan  menerapkannya  secara  efektif
            dalam pemecahan masalah sehari-hari yang kontekstual. Ini terjadi karena guru belum optimal
            memberdayakan “tambang emas” potensi masing-masing siswa yang seringkali tersembunyi.
            Bahan pelajaran yang perlu dikuasai oleh guru adalah bahan pokok yang sesuai dengan keahlian dan bahan
            penunjang di luar keahlian. Apabila salah satu dari kedua hal tersebut tidak dikuasai akan mengakibatkan
            kegiatan belajar-mengajar kak,  situasi  pengajaran kurang menggairahkan anak didik,  dan  guru kurang
            mendapatkan tanggapan dari anak didik.
                Dalam penyampaian bahan pelajaran pokok sebaiknya dimanfaatkan pula bahan penunjangnya sebagai
            upaya mendapatkan umpan balik dari anak didik. Tujuan yang harus dicapai dalam kegiatan pengajaran

            adalah pengusaan anak didik terhadap bahan pelajaran yang disampaikan guru. Agar hal tersebut dapat
            dicapai dan diketahui pengusaan anak didik dalam pelajaran diperlukan umpan balik yang diberikan kepada
            anak didik selama pengajaran berlangsung.
                Umpan balik  yang diberikan anak didik  selama pelajaran berlangsung dapat bermacam-macam,
            tergantung dari rangsangan yang diberikan oleh guru. Rangsangan yang beragam mendapatkan tanggapan
            atau umpan balik yang beragam pula. Interaksi dalam bentuk tanya jawab dilakukan karena asumsi guru
            bahwa kemungkinan besar sebagian anak didik belum mengerti dan belum mengusai bahan pelajaran
            yang baru disampaikan. Bahan pelajaran yang terlalu verbal memang cukup sulit dimengerti dan dikuasai
            anak didik. Penguasaan bahasa untuk memahami konsep dari sesuatu bahan yang disampaikan merupakan



              48      Strategi Belajar Berorientasi Kecerdasan Majemuk
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59