Page 49 - Strategi Belajar Berorientasi Kecerdasan Majemuk
P. 49
Bagan Pola Komunikasi dalam Pembelajaran Klasikal
(Sumber: http://karwono.wordpress.com/2007/11/09/seminar-sumber-belajar/)
Pemanfaatan sumber belajar selain guru, sangat selektif dan sangat ketat di bawah petunjuk
dan kontrol guru. Di samping itu, guru sering memaksakan penggunaan sumber belajar yang
kurang relevan dengan ciri-ciri peserta didik dan tujuan belajar. Hal ini terjadi karena sumber
belajar yang tersedia terbatas. Keterbatasan penggunaan sumber belajar terjadi karena metode
pembelajaran yang utama hanyalah metode ceramah. Perhatian yang penuh dalam belajar
dengan metode ceramah makin lama makin menurun drastis. Misalnya, dalam 50 menit belajar,
maka pada awal belajar perhatian penuhnya berkisar antara 12-15 menit, kemudian makin
mendekati akhir pelajaran turun menjadi 3-5 menit.
Diketahui bahwa 75% pengetahuan diperoleh melalui indera penglihatan, 13% indera
pendengaran, 6% indera sentuhan dan rabaan, dan 6% indera penciuman dan lidah. Sedangkan
kemampuan manusia dalam menyimpan pesan adalah verbal (tulisan) 20%, audio saja 10%,
visual saja 20%, audio visual 50%. Tetapi untuk proses belajar dengan metode tertentu, hasilnya
adalah seperti berikut.
1) Membaca saja, maka pengetahuan yang mengendap hanya 10%.
2) Mendengarkan saja, maka pengetahuan yang mengendap hanya 20%.
3) Melihat saja, maka pengetahuan yang mengendap dapat 50%.
4) Mengungkapkan sendiri, maka pengetahuan yang mengendap dapat 80%.
5) Mengungkapkan sendiri dan mengulang pada kesempatan lain, maka pengetahuan yang
mengendap dapat 90%.
Dari penjelasan tersebut, maka guru harus pandai memilih dan mengkombinasikan metode
pembelajaran dengan belajar yang ada.
c. Peranan Sumber Belajar dalam Belajar Kelompok
Pola komunikasi dalam belajar kelompok menyajikan dua pola komunikasi yang secara umum
ditetapkan dalam belajar, yaitu pola yang dikontrol oleh guru dan pola yang dikontrol oleh
anggota kelompok.
Bab 4 Mengembangkan Kreativitas dalam Proses Pembelajaran 43