Page 55 - Strategi Belajar Berorientasi Kecerdasan Majemuk
P. 55

penyebabnya. Kelemahan bahasa verbal dapat membuat guru berusaha mengurangi verbalisme pada anak
               didik. Kecocokan pengunaan alat bantu pengajaran memunyai arti penting untuk mendapatkan umpan
               balik dari anak didik. Pada permasalahan ini ada salah satu teknik yang mendukung, yaitu umpan balik.
                   Motivasi belajar berlainan menentukan adanya umpan balik yang diberikan anak didik. Guru yang
               mengabaikan masalah perbedaan motivasi dalam diri setiap anak cenderung akan mengalami kegagalan
               dalam melaksanakan tugasnya mengajar di kelas. Hal tersebut menekankan pentingnya memilih bentuk
               motivasi yang tepat guna membangkitkan gairah anak didik.
                   Metode yang bervariasi sangat strategis untuk membangkitkan motivasi belajar anak didik sehingga
               umpan  balik  yang diharapkan dari anak  didik  terjadi dengan tepat. Kesesuaian gaya mengajar  guru
               dengan gaya belajar anak didik—dan hal ini berhubungan erat dengan kecerdasan majemuk anak—dapat
               menciptakan interaksi dua arah dan umpan balik pun berlangsung selama guru memberikan pelajaran
               kepada anak didik di dalam kelas.
                   Umpan balik tidak hanya dalam bentuk fisik, tetapi juga dalam bentuk mental yang selalu berproses
               untuk menyerap bahan pelajaran yang diberikan oleh guru. Beberapa teknik yang sesuai dan tepat dengan

               diri setiap anak didik sebagai mahluk individu diperlukan untuk mendapat umpan. Berikut adalah beberapa
               teknik memancing antusiasme peserta didik yang dapat dipergunakan.
               1.  Memancing Apersepsi Anak Didik

                      Anak didik merupakan mahluk individu dan juga memunyai kepribadian dengan ciri-ciri khas sesuai
                   dengan perkembangan dan pertumbuhan yang memengaruhi sikap dan tingkah lakunya. Kehidupan
                   sosial  yang beragam  dapat dilihat dari  aspek  tingkat  usia,  pekerjaan,  jabatan,  tingkat  kekayaan,
                   pendidikan,  sosiologis,  geografis,  profesi,  dan  sebagainya.  Pengetahuan  yang  dimiliki  anak  didik
                   sesuai dengan yang dia peroleh dari lingkungan kehidupannya sebelum masuk sekolah. Kehidupan
                   di  pedesaan  dan  di  perkotaan  merupakan  dua  sisi  yang berlainan  yang dapat juga melahirkan

                   karakteristik yang berbeda.
                      Dalam mengajar, guru dapat memanfaatkan hal-hal yang menjadi kesenangan anak untuk diselipkan
                   dalam melengkapi isi dan bahan pelajaran yang disampaikan. Pendekatan realisasi ini sangat ampuh untuk
                   memudahkan pengertian dan pemahaman anak didik terhadap bahan pelajaran yang disajikan. Bahan
                   pelajaran yang belum pernah didapatkan dan masih asing baginya, mudah diserap bila penjelasannya
                   dikaitkan dengan apersepsi anak. Pengalaman anak mengenai bahan pelajaran yang telah diberikan
                   merupakan bahan apersepsi yang dipunyai oleh anak.
                      Bahan apersepsi sangat membantu anak didik dalam usaha mengolah kesan-kesan dari bahan
                   pelajaran yang diberikan oleh  guru. Pengetahuan  guru mengenai apersepsi dapat memancing
                   aktivitas anak didik secara optimal. Di sekolah guru berperan sebagai perancang atau perencana,
                   pengelola pengajaran, dan pengelola hasil pembelajaran siswa. Peranan guru di sekolah ditentukan
                   oleh  kedudukannya  sebagai  orang  dewasa,  sebagai  pengajar,  dan  sebagai  pendidik.  Berdasarkan
                   kedudukannya sebagai guru, ia harus menunjukkan perilaku yang layak; yang dapat dijadikan teladan
                   oleh siswanya. Tuntutan masyarakat khususnya siswa dari guru dalam aspek etis, intelektual, dan
                   sosial lebih tinggi daripada yang dituntut dari orang dewasa lainnya.
                      Segala  hal  yang  ternyata  belum  dimengerti  secara  jelas  oleh  pihak  murid,  hendaknya  dicatat
                   dan diulangi lagi pada kesempatan berikutnya. Cara lain yang lebih baik dan akan memberi keterangan
                   lebih pasti adalah mengadakan ujian singkat, serupa dengan yang disebut kuis, di akhir jam pelajaran.





                                                  Bab 4 Mengembangkan Kreativitas dalam Proses Pembelajaran  49
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60