Page 28 - 02. BUKU PINTAR JUJUR DAN MURAH HATI FINAL for web
P. 28
Gambar 2.5. Lahan kritis.
(Sumber: http://i647.photobucket.com/albums/uu198/mohamadqunut/KLSDA/lahanKritisSindoro-Sumbing.jpg)
Penggunaan bahan kimia dalam kegiatan pertanian merupakan salah satu contoh praktik
pertanian tidak selaras alam, atau bertentangan dengan prinsip pertanian berkelanjutan. Selain itu
masih terdapat beberapa contoh praktik pertanian yang berpengaruh pada terjadinya lahan kritis, di
antaranya adalah sebagai berikut.
a. Pembukaan lahan pertanian yang didahului dengan pembakaran hutan, kemudian lahan tersebut
hanya dimanfaatkan selama satu dua tahun, lalu ditinggalkan tanpa penanaman tanaman jangka
panjang yang bermanfaat bagi regenerasi hutan.
b. Pembukaan lahan pertanian di daerah lereng perbukitan tanpa diiringi dengan usaha konservasi air
dan tanah seperti pembuatan teras.
c. Pembukaan lahan pertanian skala luas dan ditanami dengan tanaman seragam (monokultur).
d. Pemakaian pestisida kimia dalam pengendalian hama, penyakit, maupun tanaman yang
keberadaanya tidak diinginkan (gulma). Pestisida kimiwai bersifat merusak kualitas dan kesuburan
alami tanah, membunuh jasad renik maupun vegetasi pengikat tanah seperti rumput-rumputan.
Pemanfaatan sumberdaya alam berupa hutan dan lahan yang dilakukan secara tidak bijaksana
menjadi penyebab utama yang mendorong terjadinya kerusakan hutan dan lahan. Kerusakan hutan dan
lahan mengakibatkan laju erosi berlangsung dengan cepat. Pada akhirnya, erosi yang menghanyutkan
sebagian besar lapisan tanah subur mengakibatkan lahan yang tergerus erosi menjadi miskin hara, sehingga
tidak lagi produktif untuk dijadikan lahan budidaya. Bahkan tidak sedikit lahan yang benar-benar gundul
dan tandus, sehingga dikategorikan tanah mati, di mana tidak banyak tanaman yang mampu bertahan
hidup di atasnya.
20 Menghijaukan Lahan Kritis