Page 43 - Bahan bahan kimia disekitar kita
P. 43
4 Zat Pemanis Makanan
at pemanis berfungsi untuk menambah rasa manis pada
makanan dan minuman. Zat pemanis dapat dikelompokkan
Zmenjadi dua, yaitu zat pemanis buatan dan zat pemanis alami.
a. Zat pemanis buatan atau sintetik. Pemanis buatan tidak dapat
dicerna oleh tubuh manusia sehingga tidak berfungsi sebagai
sumber energi. Oleh karena itu, orang-orang yang memiliki
penyakit kencing manis (diabetes melitus) biasanya mengonsumsi
pemanis sintetik sebagai pengganti pemanis alami. Contoh
pemanis sintetik, yaitu sakarin, natrium siklamat, magnesium
siklamat, kalsium siklamat, aspartam, dan dulsin. Pemanis buatan
memiliki tingkat kemanisan yang lebih tinggi dibandingkan
pemanis alami. Garam-garam siklamat memiliki kemanisan 30 kali
lebih tinggi dibandingkan kemanisan sukrosa. Namun, kemanisan
garam natrium dan kalsium dari sakarin memiliki kemanisan 800
kali dibandingkan dengan kemanisan sukrosa 10%.
b. Zat pemanis alami. Pemanis ini dapat diperoleh dari tumbuhan,
seperti kelapa, tebu, dan aren. Selain itu, zat pemanis alami dapat
pula diperoleh dari buah-buahan dan madu. Zat pemanis alami
berfungsi juga sebagai sumber energi. Jika kita mengonsumsi
pemanis alami secara berlebihan, kita akan mengalami risiko
kegemukan. Orang-orang yang sudah gemuk badannya sebaiknya
menghindari makanan atau minuman yang mengandung pemanis
alami terlalu tinggi.
Walaupun pemanis buatan memiliki kelebihan dibandingkan
pemanis alami, kita perlu menghindari konsumsi yang berlebihan
karena dapat memberikan efek samping bagi kesehatan. Misalnya,
penggunaan sakarin yang berlebihan selain akan menyebabkan rasa
makanan terasa pahit. Penggunaan sakarin yang berlebihan juga
Zat Pemanis Makanan 37