Page 34 - Strategi Belajar Berorientasi Kecerdasan Majemuk
P. 34

1.  Teori  ini  mempertimbangkan  kemampuan  kognitif  manusia  secara  keseluruhan. Teori ini membuat
                “definisi  baru”  mengenai  kecerdasan,  dan  manusia  adalah  organisme  yang  memiliki  seperangkat
                kecerdasan dasar.

            2.  Orang-orang memiliki kombinasi kecerdasan yang unik. Howard Gardner mengatakan bahwa tantangan
                terbesar dalam manajemen sumber daya manusia adalah bagaimana mendapatkan keuntungan yang
                sebesar-besarnya dari keunikan setiap orang yang memperlihatkan kecerdasan yang berbeda-beda.



                Sejak daftar kecerdasan yang dipublikasikan Gardner dalam buku Frames of Mind (1983), terdapat
            banyak  diskusi mengenai kemungkinan adanya kandidat-kandidat lain yang dapat disebut sebagai
            kecerdasan. Penelitian lanjutan dan refleksi yang dilakukan Gardner bersama koleganya menghasilkan
            empat kemungkinan, yaitu kecerdasan naturalis, kecerdasan spiritual, kecerdasan eksistensial, dan
            kecerdasan moral. Pada tahun 1999 melalui bukunya, Intelligence Reframed; Multiple Intelligences for
            the  21st  Century,  Gardner  menambahkan  kecerdasan  naturalis  pada  daftar  kecerdasan  majemuknya.
            Kecerdasan naturalis (naturalistic  intelligence) adalah kecerdasan  yang  terkait  dengan  kemampuan
            mengerti flora dan fauna dengan baik, dapat memahami dan menikmati alam dan menggunakannya secara
            produktif dalam bertani, berburu, dan mengembangkan pengetahuan akan alam. Kecerdasan naturalis
            banyak dimiliki oleh pakar lingkungan, misalnya mengenali perubahan lingkungan dengan cara melihat
            gejala lain seperti adanya daun patah dapat digunakan untuk memastikan siapa yang baru saja melintas.

                Jika  kecerdasan  naturalis  dimasukkan  ke  dalam  daftar  secara  langsung  sebagai  kecerdasan  yang
            kedelapan, kecerdasan spiritual masih dipertimbangkan karena memiliki aspek-aspek yang lebih kompleks.
            Menurut Howard Gardner ada banyak masalah  menyangkut hal  tersebut, contohnya, sekitar ‘isi’  dari
            kecerdasan spiritual, bagaimana orang memandang kebenaran spiritual satu dengan yang lainnya.
                Kecerdasan eksistensial, adalah kandidat yang berikutnya.  Gardner menganggap kecerdasan ini
            memenuhi kriteria. Namun, bukti empiriknya masih terlalu lemah–meskipun akan sangat menarik bila
            terdapat kecerdasan kedelapan. Oleh karena itu, Howard Gardner masih menunda untuk memasukkan
            kecerdasan ini ke dalam daftar. Bila kecerdasan eksistensial ini masuk dalam daftar, maka kecerdasan
            spiritual yang disebut lebih awal akan masuk dalam lingkup kecerdasan eksistensial.
                Kandidat  terakhir  dalam  daftar  Howard  Gardner  adalah  kecerdasan  moral.  Dalam  eksplorasinya,
            Gardner mulai bertanya-tanya apakah mungkin untuk menghubungkan antara kawasan kecerdasan dengan
            kawasan moral. Isu sentral kawasan moral adalah kemampuan seseorang untuk membentuk perilaku,
            mengerti dan  menaati aturan, dan  membangun  sikap-sikap  hidup  yang menjadi  batu  bata kehidupan
            seseorang. Lebih jauh, Gardner berpendapat para penulis dan peneliti belum pernah mempertimbangkan
            bahwa kawasan-kawasan  moral  adalah  produk  dari  kecerdasan  manusia.  Dengan  begitu, sampai  saat
            ini Gardner membuat teori kecerdasan majemuk yang tersusun atas delapan jenis kecerdasan. Namun,
            Gardner tidak menutup kemungkinan bahwa terdapat jenis-jenis kecerdasan yang lain, seperti kecerdasan
            eksistensial–yang masih dipertimbangkan.














              28      Strategi Belajar Berorientasi Kecerdasan Majemuk
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39