Page 37 - Strategi Belajar Berorientasi Kecerdasan Majemuk
P. 37
Bab 4
Mengembangkan Kreativitas dalam Proses
Pembelajaran
Kecerdasan majemuk menjadi inspirasi lahirnya model-model pembelajaran inovatif. Teori kecerdasan
majemuk atau multiple intelligence merupakan temuan Howard Gardner dari Harvard University.
Penerapan teori kecerdasan majemuk telah dibahas tuntas oleh Thomas Armstrong dalam bukunya,
Sekolah Para Juara: Menerapkan Multiple Intelligence di Dunia Pendidikan. Kecerdasan majemuk dapat
menjadi dasar bagi guru dan sekolah dalam menyusun kurikulum, rencana pembelajaran (RPP), dan
metode pembelajaran yang tepat.
A. Cerdas dalam Memilih Metode dan Strategi
Pembelajaran
Para pendidik perlu memahami 8 jenis kecerdasan pada diri tiap individu. Delapan jenis kecerdasan
tersebut adalah kecerdasan verbal, kecerdasan logika, kecerdasan visual, kecerdasan tubuh, kecerdasan
musikal, kecerdasan intrpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan naturalis. Menurut Thomas
Armstrong, setiap siswa memiliki minimal satu atau dua jenis kecerdasan di atas. Guru yang menuntut
siswanya memiliki semua kecerdasan majemuk, sungguh sangat berlebihan. Sebaliknya, pendidik yang
mengaggap muridnya tidak memiliki kecerdasan juga tidak sesuai dengan teori Gardner.
Teori kecerdasan majemuk diilustrasikan oleh Thomas Armstrong seperti tertera berikut ini.
Syahdan, terbetiklah kabar yang menggemparkan langit dan bumi. Kabar itu berasal dari dunia
binatang. Menurut cerita, para binatang besar ingin membuat sekolah untuk para binatang kecil. Mereka,
para binatang besar itu, berencana menciptakan sebuah sekolah yang di dalamnya akan diajarkan mata
pelajaran memanjat, terbang, berlari, berenang, dan menggali.
Anehnya, mereka tidak dapat mengambil kata sepakat tentang pelajaran mana yang paling penting.
Akhirnya, mereka memutuskan agar semua murid mengikuti seluruh mata pelajaran yang diajarkan. Setiap
murid harus mengikuti pelajaran memanjat, terbang, berlari, berenang, dan menggali.
Sekolah pun dibuka dan menerima murid dari berbagai pelosok hutan. Pada saat-saat awal dikabarkan
bahwa sekolah berjalan lancar. Seluruh murid dan pengajar di sekolah itu menikmati segala kebaruan dan
keceriaan. Hingga tibalah pada suatu hari yang mengubah keadaan sekolah itu.
Bab 4 Mengembangkan Kreativitas dalam Proses Pembelajaran 31