Page 18 - 02. BUKU PINTAR JUJUR DAN MURAH HATI FINAL for web
P. 18

Bab 2


                            Penyebab Terjadinya Lahan Kritis






                Sumberdaya alam ada yang dapat diperbarui dan ada yang tidak dapat diperbarui. Tanah dan air,
            pada dasarnya merupakan sumberdaya alam yang dapat diperbarui. Kedua jenis sumberdaya alam ini
            merupakan dua unsur penting yang terdapat pada lahan. Meski tanah dan air bersifat dapat diperbarui,
            namun keduanya dengan mudah dapat mengalami kerusakan atau terdegradasi.

                Degradasi  lahan  dapat  didefinisikan  sebagai  hilangnya  atau  berkurangnya  kegunaan  atau  potensi
            kegunaan  lahan untuk mendukung kehidupan. Kehilangan atau perubahan kenampakan tersebut
            menyebabkan fungsinya tidak dapat diganti oleh yang lain.
                Degradasi lahan kini meningkat pesat dan meluas, sehingga menjadi salah satu permasalahan dunia

            yang sangat serius. Menurut sebuah laporan baru yang dirilis oleh Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia
            PBB  (FAO),  United  Nations  Environment  Programme,  dan  World  Soil  Information  (ISRIC)  menyatakan
            bahwa lebih dari 20% dari seluruh area budidaya, 30% hutan dan 10% padang rumput sedang memburuk.
                Degradasi lahan dapat terjadi secara alami. Misalnya karena letusan gunung berapi dan gelombang
            tsunami.  Namun,  sebagian besar  kerusakan  lahan  di  Indonesia  terjadi karena kegiatan manusia.  Baik
            disengaja  atau  tidak,  banyak  kegiatan  manusia  telah  merusak  lingkungan secara umum  dan  merusak
            lahan secara khusus. Terutama, kegiatan manusia dalam rangka mengeksploitasi sumberdaya alam yang
            dilakukan secara berlebihan tanpa memerhatikan kelestarian alam.

                Degradasi lahan juga menjadi salah satu permasalahan di Indonesia. Berdasarkan statistik kehutanan,
            luas hutan Indonesia telah menyusut dari skitar 130 juta hektare (67,7% dari luas daratan) pada tahun 1993
            menjadi sekitar 123 juta hektare (64,2% dari luas daratan) pada tahun 2001. Penyusutan ini disebabkan
            oleh  penjarahan  hutan, kebakaran, dan  konversi  atau  pembukaan  kawasan  hutan  untuk kegiatan  lain
            seperti pertambangan, pertambakan, perkebunan skala besar, kawasan industri, pembangunan jalan, dan
            permukiman. Kondisi ini diikuti dengan bertambahnya luas lahan kritis. Dampak lanjutan dari kerusakan
            ini adalah terjadinya degradasi lahan yang disebabkan oleh erosi.



            A. Erosi dan Lahan Kritis

                Lahan kritis terjadi karena terjadinya erosi dalam jumlah besar terhadap suatu lahan. Ada beberapa
            faktor yang mempengaruhi besar kecilnya erosi yang terjadi pada suatu lahan. Beberapa faktor tersebut
            adalah sebagai berikut.



            1.  Topografi

                Topografi adalah pengetahuan tentang bentuk permukaan bumi dan objek lain seperti planet, satelit
                alami (bulan) dan sebagainya. Secara sederhana, topografi berkaitan bentuk permukaan lahan. Faktor
                topografi yang memberikan kontribusi terhadap erosi adalah kemiringan lahan serta panjang lereng.
                Kedua hal tersebut menentukan besarnya volume dan kecepatan aliran air di permukaan suatu lahan.




              10        Menghijaukan Lahan Kritis
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23