Page 20 - 02. BUKU PINTAR JUJUR DAN MURAH HATI FINAL for web
P. 20

Sebelum erosi tanah terjadi, lahan merupakan sumberdaya yang menjadi andalan dalam aktivitas
            sosial  ekonomi  masyarakat  terutama  di  negara  berkembang.  Meski  demikian,  lahan sebagai suatu
            sumberdaya bukanlah sumberdaya yang lestari. Ia dapat mengalami perubahan baik karena proses
            alami maupun aktivitas manusia.
                Kegiatan manusia yang menyebabkan hilangnya kelestarian sumberdaya lahan di masa kini, terutama
            berupa praktik eksploitasi sumberdaya alam dan lahan semakin intensif. Banyak hutan yang ditebangi
            hanya untuk dipanen kayunya atau dialih fungsikan untuk peruntukan lain, misalnya pertambangan dan
            perkebunan skala besar.

                Semua  ditujukan  untuk  kepentingan  ekonomi  dan  banyak  yang  tidak  memedulikan  kepentingan
            ekologi.  Misalnya  alih  fungsi  lahan  pertanian  seperti  kebun  dan  sawah  menjadi  kawasan  industri,
            permukiman, bahkan penambangan. Contoh lain adalah penebangan hutan untuk dipanen kayunya tanpa
            adanya  penerapan  teknik  tebang  pilih  dan  tanpa  usaha  penanaman  kembali.  Praktik-praktik  tersebut
            mengakibatkan semakin sempitnya lahan hutan di Indonesia, dan berujung pada semakin tinggi tingkat
            kerentanan  lingkungan hidup.  Akibatnya hutan-hutan yang subur  menjadi  lahan  terbuka dan  menjadi
            lahan kritis yang tandus serta tidak produktif.

                Pemanfaatan lahan yang melampaui batas atau mengabaikan kaidah-kaidah konservasi mengakibatkan
            terjadinya kemunduran tingkat kesuburan tanah dan menjadi lahan kritis. Sebagai contoh, pemanfaatan
            daerah lereng bukit yang tidak sesuai dengan kemampuan atau peruntukannya. Di antaranya, dijadikan
            untuk  lahan  pertanian  tanpa  tindakan  konservasi.  Bahkan  tidak  sedikit  lereng  bukit  yang  semestinya
            dikonservasi  malah  dimanfaatkan  sebagai  areal  permukiman,  perhotelan,  dan  sarana  pariwisata  yang
            tidak berwawasan lingkungan. Contoh lainnya, penebangan pohon secara besar-besaran dan pembakaran
            hutan. Kerusakan hutan disebabkan oleh perorangan, kelompok masyarakat, ataupun oleh perusahaan
            yang mendapat izin oleh negara (pemerintah). Perusakan hutan yang paling menyolok dan bersifat besar-
            besaran disebabkan oleh korporasi (perusahaan). Misal, pengusahaan hutan oleh korporasi (perusahaan)
            dalam berlangsung dalam bentuk Hak Penguasaan Hutan (HPH) dan Hutan Tanaman Industri (HTI), alih
            fungsi hutan untuk pertambangan dan pertanian monokultur, dan lain sebagainya.

                Kerusakan demi kerusakan tersebut berujung pada erosi secara tak terkendali, kerusakan (degradasi
            lahan) yang akhirnya menciptakan lahan kritis. Beberapa penyebab terjadinya lahan kritis adalah praktik-
            praktik eksploitasi sumberdaya alam dan lahan adalah perusakan hutan, alih fungsi hutan, alih fungsi
            lahan pertanian, dan praktik pertanian yang tidak berkelanjutan. Penjabaran masing-masing penyebab
            serta contoh praktik perusakan hutan yang berujung pada terjadinya lahan kritis adalah sebagai berikut.




            1.  Perusakan Hutan
                Perusakan hutan Indonesia oleh aktivitas manusia berlangsung dengan berbagai cara. Baik oleh masyarakat
                maupun oleh perusahaan yang diberi izin khusus pemerintah. Beberapa praktik tersebut adalah pencurian
                kayu dari hutan atau biasa disebut pembalakan liar tanpa izin (illegal logging), maupun pemanenan kayu
                hutan yang dilakukan berdasarkan izin oleh pemerintah. Berikut ini adalah penjelasan tentang jenis-jenis
                perusakan hutan dan penyebabnya, yaitu jenis perusakan hutan karena penebangan dan pembalakan liar
                serta perusakan hutan melalui Hak Pengusahaan Hutan (HPH).







              12        Menghijaukan Lahan Kritis
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25